Seoranganak adalah titipan AllAh Swt yang diberikan kepada orang tuanya,agar mereka menjaganya dengan AllAh swt mengambilnya,maka kitapun harus mengembalikannya dalam keada'an yang baik pula. Surat At-Tahrim ayat 6 : ..Yaa Ayyuhalladziina Aamanu kuu Anfusakum Wa'ahlikum NaaroohWahai Orang-orang yang beriman,jagalah Semua yang kita miliki, baik harta benda, jabatan pekerjaan hingga keluarga baik pasangan dan anak anak yang kita kasihi adalah titipan Allah SWT. Suatu saat entah kapan, bagaimana dan dimana, semua itu akan kembali pada Allah SWT begitupun kita sendiri. Sehingga saat kehilangan itu hadir, saat ternyata suatu perpisahan yang tidak kita ingin terjadi, maka bertawakkalah, kuatkan iman, diri dan rasa sabar. Dan percayalah pada Allah, bahwa jika kita bersabar dan tawakkal atas takdirNya, maka apa yang dipisahkan dari kita akan dikembalikan, apa yang kita kasihi akan kita dapatkan kembali. Lebih baik, lebih dari yang kita harapkan. Bertawakal, Sabar Dan Sholat Adalah Cara Terbaik Yang Allah Ajarkan, Saat Kita Menghadapi Sakitnya Kehilangan. Sedih pasti, kecewa apalagi, saat kita harus kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat kita kasihi, bahkan itu sudah didaulat sebagai belahan hati kita, sehingga tanpanya rasanya hidup dan hati gersang tak punya arah dan tujuan. Namun sebagaimana yang telah Allah perintahkan, jangan pernah sekalipun putus asa akan ketentuan Allah SWT. Bersabarlah, bertawakkallah dan sholatlah untuk mengurangi rasa sakit kehilangan. Ingatlah bahwa Allah selalu ada untukmu. Sebenarnya jika kamu memahami bahwa semua hanya titipan Allah, kamu pasti tidak akan merasa sakit ketika kehilangan. Kebahagiaan, Kesedihan, Pertemuan dan Kehilangan Tak Lebih Adalah Ujian Allah SWT Takdir memang sudah Allah tentukan, tapi yang terbaik pasti Allah berikan dan limpahkan dalam hidup kita. Jadi jangan berputus asa, ambil semua kejadian hikmah dan manfaat untuk menjadikan kita pribadi yang lebih baik kedepannya. Karena sesungguhnya semua kejadian yang kita lewati tak lebih dari ujian. Kamu harus percaya bahwa tak ada peristiwa yang menimpa tanpa menjadikanmu lebih baik lagi. Musibah dan ujian itu seharusnya menempamu bukan malah membuat dirimu semakin lemah dan tak berdaya. Lagian baik dan buruk adalah ujian, tetap rendah hati saat dipuji dan sabar saat di caci maki. Selalu Ingatkan Diri Bahwa Semua Adalah Titipan Allah. Sehingga Tidak Membuat Hati Kita Sombong Memilikinya, Dan Terluka Saat Kehilangannya. Saat intropeksi diri, selalu ingatkan diri kita sendiri bahwa sejatinya kita hanya debu di muka bumi ini. Dan semua yang kita miliki adalah wujud kasih sayang Allah SWT yang begitu besar untuk membuat hati kita bahagia dan tenang. Sehingga kita tidak menjadi sombong karena memilikinya apalagi sampai memamerkan pada orang lain. Begitupun saat kita kehilangan semua yang kita miliki, meskipun hati kita pasti sedih dan terluka. Namun tidak sampai membuat kita lupa diri dan merasa hidup ini tak Adil. Makanya jagalah hati agar tidak sombong, karena semua tak lebih hanya titipan Allah. Yakinkah semuanya akan baik-baik saja. Saat Kita Sadar Bahwa Semua Adalah Titipan Allah Dan Tetap Bertawakal Dengannya, Maka Pasti Allah Ganti Luka Itu Dengan Bahagia, Allah Berikan Yang Terbaik Untuk Membuat Kita Tersenyum Kembali. Kehilangan adalah ujian Allah untuk menguji kesabaran hati dan ketawakkalan kita. Sehingga saat kita mampu melewatinya dengan baik, maka Allah akan gantikan dengan yang lebih baik pula untuk kembali mengisi kita dengan kebahagiaan. Selain itu, jika tetap bertawakal dan berpikir positif dengan meningkatkan ibadah kita, ada waktunya nanti, semua yang hilang akan kembali dan dipersatukan dengan kekal di Akhirat nanti. Allahyang menciptakan manusia dan Allah pula yang mengangkat derajat manusia namun Allah pula yang menurunkan derajat manusia, semua merupakan kehendak dari Allah SWT. Kemuliaan hanya akan diberikan kepada orang yang bertakwa dengan sebenar-benarnya, sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah "At-Tin" ayat 4- 6 sebagai berikut: Tafsir ayat Al-Qur'an di bawah ini menegaskan bahwa semua yang ada di alam semesta itu milik Allah SWT. Berikut penjelasan tentang kutipan yang ada pada sebagian ayat QS. Al-Baqarah Ayat 284 لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ "Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. QS. Al-Baqarah 2 284 Ayat di atas setidaknya diulang-ulang di 16 tempat dalam al-Qur'an. Semua ayat tersebut menegaskan bahwa apa yang ada di alam semesta ini adalah milik Allah SWT, tidak ada satu pun yang dimiliki oleh selain-Nya termasuk manusia. Kalaupun ada hak milik yang dimiliki oleh manusia, itu dengan pola istikhlaf saja; pinjaman, titipan, inventaris atau hak guna pakai, sebab di saat manusia meninggal, hak miliknya kembali kepada Allah SWT. Dalam ayat yang lain Al-Qur'an menegaskan bahwa manusia harus beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan menafkahkan sebagian dari harta milik dimana Allah telah menjadikan itu semua sebagai sebuah titipan /istikhla. QS. Al-Hadid 7. Kesalahan terbesar manusia yang enggan atau malas berinfaq di jalan Allah SWT adalah karena merasa harta yang dimilikinya adalah miliknya. Ia lupa bahwa harta itu hanya dititipkan saja oleh Allah kepadanya sementara. Suatu saat akan Allah tarik kembali, dan suatu hal yang sah-sah saja jika Sang Pemilik sebenarnya menghendaki agar harta tersebut dikelola sesuai yang diinginkan-Nya melalui Zakat, infaq dan shodaqoh. Terlebih faktanya itu tidak menghabiskan semua harta yang dititipkan kepadanya. Orang yang menyadari bahwa apa yang ada di dunia ini semuanya milik Allah juga tidak akan bersedih hati ketika musibah menimpanya. Ia malah akan berbahagia dengan kesabaran yang tinggi. Sebab ia sadar sepenuhnya bahwa dirinya dan semua yang dimilikinya semula tidak dia miliki, hanya Allah SWT kemudian memberinya titipan. Kalau kemudian hilang atau berkurang, itu berarti Allah SWT sebagai Sang Pemilik yang mengambilnya kembali. Seperti dijelaskan pada QS. Al-Baqarah 155-156. Seorang sahabat perempuan Umu Sulaim Ibundanya Anas Bin Malik dalam hal ini telah memberikan teladan yang amat bijak, seperti tergambar pada kisah dijelaskan pada riwayat sebuah Hadits. Ketika seorang putranya meninggal, ia mengurusnya dengan tenang. Di saat yang tidak jauh berselang, suaminya Abu Thalhah, pulang setelah beberapa hari berdagang ke tempat yang jauh. Ummu Sulaim pun menjamu dan melayani suaminya tidur sebagaimana biasanya seolah-olah tidak ada musibah yang sudah terjadi. Setelah Ummu Sulaim meyakini bahwa suaminya sudah hilang lelahnya, baru ia berkata "Wahai Abu Thalhah, bagaimana menurutmu jika ada seseorang yang menitipkan barang lalu ia mau mengambilnya kembali barang tersebut, bolehkah pihak yang dititipi barang tersebut menolak memberikannya?. Abu Thalhah dengan tegas menjawab Tentu tidak!. Dengan kata bijak Ummu Sulaim berkata Jika begitu, harapkanlah pahala dari Rabb atas kematian putramu". HR. Bukhori Muslim, Riyadlus Shalihin Bab Shabar. Demikian penjelasan QS. Al-Baqarah ayat 284 yang dilengkapi dengan kisah sejarah kesabaran Ummu Sulaim bersama suaminya atas kepergian putra mereka, dimana mereka berharap akan bertemu dengan anak yang baru saja meninggal di Surga Allah nanti. Semoga bermanfaat. Iamenyampaikan, penonaktifannya sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT. "Karena semua ini hanya titipan, termasuk hidup kita di dunia ini hanya sementara.
Karenasemua yang kita punya hanyalah titipan Allah SWT dan hanya Allah saja yang diperbolehkan sombong. Balas Hapus. Balasan. maka dari itu kita sebagai makhluk ciptaan Allah tidak boleh berprilaku sombong karena semua ini hanya titipan dari Allah. Balas Hapus. Balasan. Balas. RIZKYARDANA 10 Februari 2022 05.24. Komentar ini telah dihapus
Semuayang kita miliki di dunia ini sejatinya adalah titipan yang sewaktu saat akan diambil oleh sang pemilik yang hakiki dan abadi yakni Allah swt. Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, Syukur ini tidak hanya diwujudkan melalui ucapan kata-kata saja. Namun lebih dari itu, harus mampu kita wujudkan secara nyata dalam kehidupan kita sehari-hari.
Karena semua ini hanya titipan, termasuk hidup kita di dunia ini hanya sementara. Kalau allah berkehendak, kun fa yakun kalau Allah SWT berkehendak, apapun yang terjadi. Terjadilah, " ucapnya.

namunterkadang kita sering sekali menggurutu dengan sesuatu yang telah pergi atau hilang dari diri kita,apa kita tidak sadar dengan hakikat keadaan dunia ini yag hanya titipan saja yang akan di mintai pertanggungjawabanya,,,oleh sebab itu marilah kita tumbuhkan sikap keiklasan ,kerelaan , keridhoan dengan semua yang telah pergi agar kita semuamendapatkan keutamaan yang tinggi di sisi Allah

Masalahini adalah perkara yang gaib dan hanya Allah SWT sajalah yang mengetahuinya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Muhammad Saw yang sahih, Allah SWT berfirman: Ilmu, kekuasaan, dan harta yang dimiliki manusia, semua itu hanyalah titipan atau amanah dari Allah SWT. 3. Kesadaran untuk Taat Beribadah. cEcGQ.
  • vo244v5rq0.pages.dev/62
  • vo244v5rq0.pages.dev/225
  • vo244v5rq0.pages.dev/40
  • vo244v5rq0.pages.dev/197
  • vo244v5rq0.pages.dev/368
  • vo244v5rq0.pages.dev/497
  • vo244v5rq0.pages.dev/489
  • vo244v5rq0.pages.dev/122
  • semua hanya titipan allah swt