LerengMerapi Karya: Puisi Sitor Situmorang Kutahu sudah, sebelum pergi dari sini Aku akan rindu balik pada semua ini Sunyi yang kutakuti sekarang Rona lereng gunung menguap Pada cerita cemara berdesir Sedu cinta penyair Rindu pada elusan mimpi Pencipta candi Prambanan Mengalun kemari dari dataran Dan sekarang aku mengerti Juga di sunyi gunungPuisi Hujan – Puisi Pendek Tentang Hujan, Kenangan dan Rindu. Di antara kaum muda, hujan tetap memiliki kesan tersendiri. Dari fenomena alam inilah puisi hujan akan tercipta, kenangan akan kenangan masa lalu akan diingat. Nah, dengan puisi hujan yang menggambarkan suasana hati akan dicurahkan semuanya di sana. Penurunan air dari langit yang kita sebut hujan adalah salah satu anugerah Tuhan Yang Mahakuasa, yang membawa banyak manfaat bagi kehidupan dan kita patut bersyukur. Dengan hujan, kehidupan di bumi selalu terpenuhi. Bagi Anda yang ingin menggambarkan suasana hati Anda dengan puisi hujan, berikut ini kami berikan koleksi puisi tentang hujan. Daftar isi Kenyataan di Balik Hujan Aku Rindu Hujan Kisahku Tak Merindu Hujan Kita Kepada Aku dan kamu Saja Anggap Saja Hujan ini Adalah Aku Halte Persimpangan Hujan ini Turun Lagi Menikmati Tamparan Hujan Senja Basah Hujan Kematian Saat Merindumu Mutiara Kecil Kusambut Hujan Di Saat Hujan di Suatu Sore Kau Pikir Hujannya Telah Reda Hujan Malam Ini Hujan Bersamamu Kisah Hujan Setetes Kenangan dalam Hujan Hujan dan Namamu Jadikan Aku Hujan Memori Tetesan Hujan Musim Hujan Berselimut Duka Hujan di Ternate Rintik Rindu Novena Seperti Hujan Kisahku dan Hujan Secercah Hujan di Ujung Senja Rinai Memberai Sajak Pertemuan Hujan dan Senja Titisan Hujan Bersama Nyanyian Syahdu Kenyataan di Balik Hujan Oleh Tista Apriyandani Pergilah….! Ujarku membara laksana petir membelah sunyi Kian dusta terlanjur kau hembas melukai hati Ku tak pikir sejauh apa langkah kaki pergi Melambai pergi raga tenggelam tak peduli Surat terbuang… Secarik kertas teruntai menari di atas pena Hujan bersaksi dikau menusuk jantung mata Sedih di kala duka hamba menyapa relung raga Berpaling kau pergi silakan saja hatiku rela Bersabar… Insan hati terkelupas Sang sarang perih terluka Tinggalkan dikau bagai telur pecah tak berguna mencintaimu laksana jasad di balik keranda Relung menangis kian terpecah sakit merana Tak peduli… Berlarilah sebahagia kau kejar kapas berkabur Enggan ku lari melangkah menggapai gerimis cinta Sesak hati mengema kaku tenggelam dalam kubur Bibir tak sudi berampun dikau kejam seribu dusta. [*] Puisi aku rindu hujan Aku Rindu Hujan Aku rindu hujan di tiap-tiap tetesan; pada matamu langit kesunyian aku rindu hujan di tiap-tiap percikan; pada detakmu gemuruh keheningan aku rindu dirimu di tiap-tiap hujan; pada namamu menderas kerinduan [**] Kisahku Tak Merindu Hujan Oleh Bukamaruddin Aku adalah tanah kota kemarau abadi yang dihampiri aspal dan beton Aku tak bisa lagi menjadi laki-laki peneduh seperti pohon di pinggir jalan yang sekarang enggan berdaun Aku tak bisa lagi menjadi laki-laki lumpur seperti kesederhanaan tanah dan kenangannya Di sini kisah kasih membantu tunggu tak lagi patuh rindu tak lagi butuh Jika engkau memang tiba maka kuminta gerimismu karena hanya itu yang membuatku tak meluap Jika engkau tetap datang maka kucinta pelangimu karena hanya itu yang tak membuatku mengeluh. [*] Kita Kepada Aku dan kamu Saja Oleh Riris Ariska Dulu ratusan sajak kutulis karenamu Ribuan kata kusampaikan padamu Milyaran mimpi terangkai atas kamu Dulu sebelum kita kepada aku dan kamu saja Aku tak ingin melupa Rasa penuh yang masih menyenja Meski gelap akan datang, dan badai menentang akan menghempaskan, dan pada hujan kau akan kuleburkan Aku tetap mempersilakan dingin memluk, biar dibasah memori terangkut, biar hujan jatuh dan banjir tak kunjung surut, aku tak akan larut seperti gula yang kau aduk. [*] Anggap Saja Hujan ini Adalah Aku Anggap saja hujan ini adalah kenangan, meski rintik yang sedetik, tapi mampu mengingatkan anggap saja hujan ini adalah kerinduan, meski rintik yang setitik, tapi mampu mempertemukan anggap saja hujan ini adalah aku, meski sudah tak lagi deras, tapi tetap membekas. [**] Halte Persimpangan Oleh Rizqi Amalia Di bawah rintik hujan Berpayung langit hitam Aku berjalan memungut puing-puing kenangan Sebuah pertemuan di halte perpisahan Seulas senyum tercipta oleh tatapan mata tanpa sengaja Sepatah sapa memecah keheningan yang ada Berharap hujan enggan tuk reda Tanpa terasa detak dada berdecak tak semestinya Semusim telah berlalu, menelan detik yang melaju Tentangmu, membingkai sisi kalbu Siluet senyum memahat rindu Namun kehilangan mendahului temu Selepas engkau tiada Hujan tak lagi sama Rintiknya membawa aroma kamboja Segenggam ikhlas melepas langkahmu di alam sana. [*] Puisi hujan ini turun lagi Hujan ini Turun Lagi Hujan ini turun lagi untuk yang kesekian kali mengingatkanmu mengingatkanku tentang rintik soal waktu yang sedetik hujan ini turun lagi menetesi kedua pipi membasahimu membasahiku tentang kenang soal airmata yang berlinang hujan ini turun lagi dari kata yang kau namakan puisi namamu namaku tentang cinta soal rasa yang pernah singgah hujan ini turun lagi membekas di lubuk hati. [**] Menikmati Tamparan Hujan Oleh Nani Andriani Saat hujan melanda negeriku Seolah candu aku berlari tanpa malu Menikmati indahnya penorama alamiah Derasnya hujan membasahi tubuhku Membelenggu memikat rindu Kutelentangkan kedua sudut tanganku Menari-nari layaknya bocah kerdil Di bawah guyuran air bah langit Kuterdiam di jalanan sepi Menikmati setiap jengkal tamparan mega Menyentuh pori-pori Kutengadahkan wajah polosku Menyambut datangnya air kehidupan Kupejamkan mata lentikku Meresapi rintikan air yang menjatuhiku Dengan berpayung awan mendung Kulangkahkan kaki menjelajahi pertiwi Bersama hujan yang menemani Hingga reda tak jatuh lagi. [*] Senja Basah Oleh Putry Kata Jingga itu menggoda Jejak kita yang tanpa sisa Pada hujan senja itu Kugantung harap tanpa semu “Jika kita adalah takdir Datanglah dengan cinta tanpa khawatir.” Dahulu, rapal cinta di senja basah Adalah kita saling menyapa Lewat tatap mata Lalui kata tanpa suara Rintik yang jatuh di senyummu Membuatku cemburu “Ingin sekali mendekap lesung pipi Yang begitu tampan itu” Kini, senja itu masih basah Namun cinta kita, yang tertinggal hanya kisah. [*] Hujan Kematian Oleh Lulu’atul Puadiya Tanduk merunduk menguntai zikir kematian Tertunduk di barisan para prajurit untaian deru hujan membasahi tubuh kumalnya Simbahan lumpur mulai menjalar baik sungai tanpa jejak Sajak tangisan terdengar dari lubang tak bertulangnya Miris… Sebuah penantian di tengah tangis hujan Penantian yang terpaksa menanti Zikir kematian semakin dekat Kala sang jubah kebesaran berdiri Bak cagak mencagak tubuh tak berdaya itu Tangisan itu hancur lebur Lidah tak bertulang itu bergetar…. Menahan perihnya gejolak kematian. [*] Saat Merindumu Merindumu adalah menemu sunyi seperti gerimis menjumpai tangis serupa puisi; sebait kata pada tubuh sepi dirinya sendiri merindumu adalah menemu sunyi seperti detak dalam tubuh sajak serupa bunyi; rima yang tak henti-henti menyeru namanya sendiri. [**] Mutiara Kecil Oleh Endang Kurniawan Lihatlah rintikan hujan yang berirama Mengantarkan sebuah kisah dalam drama Kesejukannya menghapus segala bentuk kesedihan butiran-butirannya melukiskan bait yang sedang berjajar Kebahagiaan ini takkan pernah lepas rindu Saat mutiara kecil mengalir indah di wajahmu Hingga jari-jari mungil ini berpijak seraya bertumpu mengusap lembutnya lapisan permukaan nan sejuk Langit pun menangis di saat wajahmu mengalirkan air mata Kisahnya seolah tampak, namun tak terlihat Mutiara kecilnya mengalir mengantarkan sejuta harapan Harapan yang dahulu kutuliskan dalam bait kisah Mutiara kecil di wajahmu Bercahaya layaknya mentari di siang kelabu Kisahnya penuh kenangan manis seperti madu Hingga tak disadari jiwa kehilangan rindu. [*] Kusambut Hujan Oleh Ely Widayati Detik waktu berlalu meninggalkan kawan Kemarau yang mendera mulai bosan Tanaman rimpang menyembunyikan dahan Rumput kering menahan lapar Bilakah hujan datang menghampiri Walau turunnya rinai kecil Mereka senang akan harum hujanmu Membawa kesejukan riang dalam kalbu Rintik tawamu menyuburkan tanah Meski di sini ada air dalam kulah Namun aliran hujan lebih berkah Air alam ciptaan Alloh Kusambut musim hujan ini Dengan senyuman tulus dari dasar hati Agar alam tidak ternodai Agar hujan tidak dicaci. [*] Puisi di saat hujan di suatu sore Di Saat Hujan di Suatu Sore /1/ Ditabur hujan kesunyian sore ini menderas pada getar kata sajak-sajak ditulis menepis sepi melebur jarak dirinya bunga-bunga tumbuh di antara jendela, kursi, dan meja pasti dikenalnya rindu merekah pada nafasmu ujung-ujung jari yang sedari dulu –menyentuhnya melebur pada detak waktu /2/ hujan kesunyian, tidakkah kau dengar puisi suara sepi pada pertemuan ini sajak yang ditulis tak pernah terbaca sebab rindu selalu membuat kita lupa lalu, kembali hujan menulis puisi –lagi di setiap rintiknya di antara jendela, kursi dan meja – tentang bunga-bunga /3/ dan begitu saja pada suatu sore ini hujan yang menderas sajak-sajak yang tak terbaca hingga sampai pada sunyi aku masih sendiri di kursi ini berteduh pada puisi dari hujan sore ini. [**] Kau Pikir Hujannya Telah Reda Oleh Mohammad Roni Sianturi Kau pikir hujannya telah reda begitu saja, kawan? Kau pikir tidak ada sisa? Ah, Menyisakan genangan di hati. Esok, lusa, dan akan kuingat genangan air ini Betapa basah hatinya; tergenang sedih kata Yang kau katakan sendiri Di depan mata dan telinga. Kawan, Kau pikir hujannya telah reda, kau tak sadar; airnya menggenang di hati Kata yang kau kata; badi Dan kini; kau hanya menatap Pura-pura lupa dan suka berbasa-basi Perih dan pedih… Kata-katamu menggenang; menyayat hati. [*] Hujan Malam Ini Hujan malam ini menetes dari pipimu mengalir di pelupuk sunyi membasahi detak waktu Jejak-jejak menulis sajak di hujan malam ini air matanya sendiri Barangkali matamu dan mata hujan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan serupa api kepada abu seperti aku kepada kamu. [** Hujan Bersamamu Oleh Handiyani Aroma itu, waktu itu dalam senja terbenam Hujan memihak dirimu bersemayam Rintiknya menjelaskan wajah bergumam Tanah basah menutupi jejak yang dalam Jelas benar rintik hujan bersamamu Menjadi pemisah saat temu Bertukar air mata semu Hujan menyelimutimu. [*] Kisah Hujan Oleh Rieneke Cahyani Aku menanti dirimu Seperti air menghujam sendu Terus jatuh mengalir kelu Hujan berteriak pilu Tak kudengar dalam surau Jiwaku termenung kelabu Menunggu cinta semanis madu Hingga usai balutan waktu Hujan seminggu berlalu Tersisa petrichor syahdu. [*] Setetes Kenangan dalam Hujan Oleh Tarisya Widya Safitria Dulu Saat semburat merah jingga nan elok Saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala Tetes kehidupan jatuh serentak Membombardir ribuan kilometer lahan Impresi menguap di atas tanah Larut bersama wewangian hujan Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan Tersemat manis indahnya janji masa depan Penuai kebahagiaan semu berselimut basah Kini Harus beradu dengan nestapa Menatap seruan hina yang menyayat jiwa Menusuk hingga rindu menyeruak keluar Dengan satu tarikan napas gusar. [*] Hujan dan Namamu Oleh E. Natasha Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam Dalam lautan mimpi sang penghirup malam Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia Dia yang mencoba membaca arah Dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan Kemana kau akan berlari Melepas pagi dan mencoba memutar mentari Apalah kau masih terlelap dan terus bermimpi Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi Kenangan hujan memanggilmu, dan tetap memanggil namamu Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu Bulan di sana masih merindukanmu Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu. [*] Jadikan Aku Hujan Oleh Afifatur Rohman Jadikan aku hujan Akan kulukis kisah dengan muara air Akan kubuatkan bendungan yang dipenuhi cinta Akan kupenuhi jiwamu dengan rintiknya rindu Ajari aku menjadi hujan Agar aku bisa mengobati hausmu Haus akan dentuman rindu Mengalirkan kesejukan pada tubuhmu yang basah Ijinkan aku menjadi hujan Aku ingin persembahkan musik dengan jatuhnya aku Membuat alunan pada dinginnya cintamu Tapi, ini janjiku Tak ada petir yang membuatmu benci akan diriku. [*] Memori Tetesan Hujan Oleh Setia Erliza Sehelai daun hijau panjang Menutupi mahkota dari derasnya hujan Menuju tempat lautan ilmu Beberapa tahun yang silam Saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar Memori daun pisang menjadi bait kisah haru Menempa kisah di musim penghujan Basah? Ayah, derasnya hujan menerpa tubuhmu Sambil menggigil kau genggam tanganku Jelas terlihat dari tangan keriputmu Menuntunku di bawah derasnya hujan Daun pisang mengukir kisah haru Ciptakan kenangan indah tak terhingga Antara aku, ayah, dan hujan. [*] Musim Hujan Berselimut Duka Oleh Fakhri Fikri Rangkaian kata kususun menjadi aksara Bercerita tentang musim hujan berselimut duka Di mana senja tak lagi jingga DI mana mentari enggan menampakkan muka Kala itu, langit menangis berlinang air mata Guntur beretorika tanpa bisa mengucapkan sepatah kata Indonesia berduka Bapak pluralisme bangsa telah tiada. Baca juga Kumpulan Puisi Anak SD Indonesia tentang Alam, Keluarga, dan Pendidikan Karawang, 10 November 2017 [*] Hujan di Ternate Oleh Abi N. Bayan Kau tumpah lagi di gelasku dan aku mesti menyeduh sisa-sisa teh dari cangkirmu. Malam ini, aku kembali memelukmu dalam diam sebelum asap rokok mati dari tanganku. Ada gigil tiba-tiba renyah di ruangan ini melesat keluar jendela dan kau sibuk merapikan sesak. [*] Rintik Rindu Novena Oleh Dikha Nawa Lembar keenam, kumulai lagi dengan mengingatmu Tentang rinduku yang belum tersampaikan Kala percik-percik gerimis menyapaku Di antara aroma remahan tanah yang basah Betapa sulitnya itu Begitu berat menahan lajunya… Entah, di rintik keberapa Ku kan mengeja bayangmu Membahasakan senyummu saat itu Di sini pun masih terasa sama Hampa, serupa kesendirian ini Hingga tak sanggup lagi, hatiku menahan keingkaran ini… Andai saja mampu Menghalau lajunya waktu Andai saja saat itu Tak bersumpah untuk membencimu. [*] Seperti Hujan Oleh Michra Fahmi Mereka bilang aku aneh… Karena aku selalu menunggu air turun dari langit Mereka juga bilang aku gila Karena senang bercerita pada hujan Mereka selalu menjauh ketika rintik menyapa Sementara aku selalu menyambutnya dengan riang Kau benar tentang hujan, ada aroma tanah yang terjamah Dan selalu menggugah rasa rindu antara kita Aku harap kau tau pernah lupa pada hujan yang mempertemukan kita Saat bersama tersenyum memandang langit hitam dan derasnya hujan Kau ajarkan aku menjadi seperti hujan di malam hari Atas harapan dan rinduku pada seseorang Yaaah… Hujan tak pernah lelah turun meski malam Dan tak pula mengharapkan datangnya pelangi. [*] Kisahku dan Hujan Oleh Ghivan Christine Dalam ayunan langkah, yang semakin lambat Dalam helaan napas, yang semakin dalam Dalam desir angan, yang kian menjauh Dalam desah hati, yang kian membiru Entah harap, entah khayal yang digenggam Entah duka, entah suka yang dikecap Hanya tetes hujan yang paham Hanya tetes hujan yang menjawab Dalam biru yang kian menyatu Di derasnya tetes hujan Tak ada kata yang terucap Tapi selaksa makna terjawab Kisahku sama dengan hujan Datang dan pergi tanpa pamit menghembuskan asa dan juga nestapa Hingga hanya dingin yang tersisa. [*] Secercah Hujan di Ujung Senja Oleh Reni Triasa Masih seputar rindu, Tergeletak tak berdaya di antara sendu Isak tangis semakin memekik kalbu Terbata-bata melisankan ingin bertemu Masih seputar rindu, Di ujung senja semakin rapuh Di cercah hujan ingin tetap tinggal Menanggung pedih serpihan rindu di atas bahu Masih seputar rindu, Menyeret paksa jiwaku penuh bisu Menahan jengkal langkahku dengan tangis Suara hati yang berteriak histeris, berkata tetaplah di sini Di atas rinai hujan yang jatuh tanpa jeda Rindu ini belum selesai, katanya. [*] Rinai Memberai Oleh Peti Rahmalina Rinai datang padaku pada saat diri tengah menepi Renyai senyawa hidrat memecah sunyi Segala impresi tentangnya menguar memenuhi imaji Kembali pada ilusi tuk berpuisi Rangkaian asa yang kucipta terverai Dia pergi ketika rinai datang memenuhi semesta tak berisi Serenada pilu mencipta elegi Nyeri yang kau berikan, kuresapi dalam-dalam saat hujan Sembilu menjalar setiap kali rinai berjatuhan Sembunyikan air mata redam jerit kekecewaan Dalam cinta yang tiada berupa Rinai memberai Rinai memberai asa Dalam rindu yang membuat tiada Rinai memberi asa Jadi tiada yang membuat rindu. [*] Sajak Pertemuan Hujan dan Senja Oleh Windarsih Guguran air menyelubungi rona pipi senja Mengembang senyum sepasang insan bertudung payung jingga Bumi sudah dijamah resapan manis hujan senja Usapan tangan di kala pintu-pintu langit terbuka Magis hujan meniduri relung-relung kerinduan Pertemuan perpisahan silih berganti tanpa salam Bagai sebujur kilat membelah angkasa tak pedulikan masa Setara air hujan kala rasa menjatuhkan lara Menatap hitam pemegang gagang payung jingga Kularang melangkah sebelum tangis hujan reda Mencari bening di antara helai rambut legammu Mendaratkan rindu semasa kemarau bertahta padaku Sajak pertemuan di bawah kembang payung hujan Teduhkan jiwa dua insan pemuja ritme tetesan Memori penghujung Desember pelukan batas senja Engkau dan aku meniduri rasa manis air dirgantara. [*] Titisan Hujan Bersama Nyanyian Syahdu Oleh Jannatul Ula Kilau mentari menyinari bumi dengan tandus alam yang menerjang Seketika awan berubah wujud menjadi mangsa kegelapan Mengharapkan curahan air yang menabur Rintihan suci menghidupkan dunia indah nan syahdu Memanggil cinta bagai akar menjalar untuk tetap bersemi Menghias bunga mekar diiringi musik gemercikanmu dari kelayuan Menghias alam dengan biasan mentari Sebagai tangga cinta sang bidadari Butiran embun menempel di ujung dedaunan Membentuk indah bagai mutiara bening Baca juga Puisi Ayah Doa, Terima Kasih dan Permohonan Maaf Untukmu Rintihan hujan butir suaramu menyejukkan imajiku Dalam keheningan anganku terbang entah kemana bersama angin Membuat tubuh ini membeku Dengan hawa yang kau curahkan. [*] Keterangan **Puisi hujan dengan judul Aku Rindu Hujan, Anggap Saja Hujan ini Adalah Aku, Hujan ini Turun Lagi, Saat Merindumu, Di Saat Hujan di Suatu Sore, dan Hujan Malam Ini sudah dipost sebelumnya oleh Moh. Faiz Maulana di *Diambil dan ditulis ulang dari buku Bait Kisah di Musim Hujan Antalogi Puisi. CBK Publishing, Banda Aceh, 2017
PuisiTentang Esok Atau Lusa 4 Bait 16 Baris Oleh JEQ Aku punya rasa yang tak terungkapkan Mahupun albi tak rela atau mulut terbungkam Gerimis mengundang hujan peneman Luaran bingit namun dalaman mendiam. Loncat ke konten. MENU Tema Puisi Tentang Rindu; Ini Puisi Romantis Banget; Contoh Puisi Untuk Sahabat; Puisi Sedih Menyedihkan;Ilustrasi puisi tentang hujan dan rindu. Foto Puisi tentang Hujan dan Rindu sebagai InspirasiIlustrasi puisi tentang hujan dan rindu. Foto awan gelap, angin dingin dan petirHujan deras dan ya, itu menakutkanAku suka saat hujan turun lebih derasDan hujan membuatku mengingat....Kamu ada di sana begitu dekat denganku saat ituSaat itu hujan deras tanpa sinar matahariSepanjang hari kamu ada di sana bersamakuKamu sudah lama pergi sekarang dan hujan membuatku ingatAku suka saat hujan, aku merasa seperti kita bersamaAku ingin mengingat hari-hari itu lagi dan lagiBahkan di musim panas aku hanya merindukan hujanHari itu dingin, gelap, dan suramHujan turun dan angin tidak pernah lelahPohon anggur masih menempel di dinding yang lapukTapi di setiap tiupan daun-daun yang mati berguguranDan hari itu gelap dan suramHidupku dingin, gelap, dan suramHujan turun dan angin tidak pernah lelahPikiranku masih melekat pada masa lalu yang membusukTapi harapan pemuda jatuh tebal dalam ledakanDan hari-hari gelap dan suramSaat aku mendengar gemuruh di langitdan setiap tetes hujan jatuh ke tanahaku berbaring di tempat tidur dengan mata terbukaMemikirkanmu dan cinta yang kita temukanAngin dingin bertiup dan menyentuh wajahkuMereka membisikkan namamu kepadakuMereka membuatku merindukanmuyang akan membuat mereka semua cemburuRindu ini pernah aku titipkanLewat sajak dan juga hujanKini kisah menjadi kenanganYang hingga kini tak mampu 'tuk kulupakanSepotong rindu ini TuanTerberai sepanjang jalanEntah kenapa sampai saat ini aku masih bertahanKendati perih tak terelakkanDengarlah rindu ini TuanRindu yang pernah engkau tawanMungkinkah semua tentangku telah engkau lupakanSeiring waktu yang terus berjalanJika mendung tak berarti hujanMengapa kau titipkan pelangiDi sepenggal kisahkuWalau hujan semalamMenghapus kemarau setahunTapi rinduku tak akan sirnaMeski gempa tektonik mengguncang hatikuAtau tsunami menerjang tak akan mampu menghanyutkan namamu di benakku PuisiTentang Benalu Rindu 2 Bait 10 Baris Oleh Kerkuak Hampir rampung Luka lama kembali menganga Bersorak girang dalam perjalanan pulang Sebab Si penyembuh yang tak kunjung datang Namun mengirim luka lebam. Loncat ke konten. MENU Beranda Puisi Pendek; Kirim Puisi; Kontak Redaksi; Cari; Tulisan Lain; Dan Tidak menjadi benalu rindu. 27 Juli
Kumppulan puisi singkat tentang hujan dan rindu yang mendalam. Bagaimana kata kata kerinduan mendalam bait puisi rindu singkat dan puisi hujan singkat yang di publikasikan berkas puisiUntuk lebih jelasnya perihal hujan dan rindu dan tentang kata puisi rindu dan kerinduann saat hujan saja berikut ini kumpulan puisi singkat tentang hujan dan rindu yang KERINDUAN SAAT HUJAN TURUNDi bawah rintik hujanKu berdiri kurasakan,Kerinduan bercurahDingin menggigilTetap hangat kurasaRindu kita mengalirBermuaraDi telaga jiwaPUISI MENGAPA RINDULangitku muramdibawah guyuran hujansiang merindui terangsenyuman musam sang mentarisetangkup rindu untukmudinda pemeluk cintahilang dalm seklebat malamsetengah kawah meruahhanyutkan rindu dalam nestapaPUISI HUJAN PERTAMA DI NOVEMBERDaun-daun itu tak lagi resah,Rumput pun kehilangan gelisah,Hujan turun,Hingga aku mendekap basahRindu yang tak sudah-sudahPUISI KETIKA KUINGAT KAMUBertali hujan basahi tanahSayang kurindu kamu payahBerjentik debu tersentuh banyuAku rindu kamu rayuLapar perut tercium masakanKutunggu abang nanti di lebaranPUISI JERITAN HATIRerintik hujan jatuh ke bumiKesedihan kembali menyapaGerimis terlihat indahAda bayangmu membuat resahBersama hujanBersenandung pada lukaMalam kian larutHanyutkan diri pada kenanganMenyusup rinduMenikmati rasa sunyi jiwaHelaan nafas kian memburu emosiTuhanHanya Engkaulah yang tahuSembuhkan luka iniDemikianlah tentang kumpulan puisi singkat tentang hujan dan rindu yang mendalam, baca juga contoh puisi hujan singkat atau puisi hujan sedih yang telah diterbitkan sebelumnyaSemoga kumpulan puisi singkat tentang hujan dan rindu yang mendalam dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi hujan malam dingin atau puisi rindu yang sangat mendalam.
Puisitentang hujan dan rindu singkat. Beberapa diantara tema puisi hujan tersebut judul puisi yang telah di terbitkan di halaman blog puisi dan kata bijak dan kumpulan puisi pendek tentang hujan yang indah merupakan judul puisi hujan yang kesekian. Puisi rindu merupakan sebuah puisi atau syair yang berisikan tentang perasaan seseorang yang
Kumpulan puisi pendek tentang hujan yang indah. Keunikan kata tentang hujan selalu membawa inspirasi dalam hujan puisi dan berbagai karya kata hujan terkadang dijadikan sebagai puisi kenangan, puisi hujan dan rindu, puisi hujan romantis atau pun hujan puisi singkat dan puisi pendek hujan romantis malam yang diantara tema puisi hujan tersebut judul puisi yang telah di terbitkan di halaman blog puisi dan kata bijak dan kumpulan puisi pendek tentang hujan yang indah merupakan judul puisi hujan yang kesekian di blog diketahui hujan selalu membawa berkah, baik bagi sang penulis puisi dengan puisi tentang hujan, maupun bagi orang biasa yang memang membutuhkan hujan turun membasahi bumi. Namun terkadang juga hujan menjadi musibah yang kadang membawa hujan yang selalu membawa dua sisi, ada yang membutuhkan dan ada juga yang tak membutuhkan dalam situasi walau bagaimana pun hujan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan di dunia ini, sebagai berkah kepada manusia dan mahluk Tuhan yang Puisi seuntai senyum hujanDalam berbagai bait bait hujan puisi seringkali kita menemukan puisi yang menceritakan hujan di padukan dengan hal tertentu atau suatu kejadian yang terjadi di sekitar sang penulis selalu menarik hati serta perhatian untuk menyimaknya, seperti tentang hujan dan alam, hujan puisi tentang kehidupan sehari, tentang puisi hujan dan cinta, puisi rindu dan lain yang turun dari langit dengan butir butir hujan memang selalu menarik dan indah menjadi suatu karya tulis hujan berikut ini adalah daftar judul kumpulan puisi pendek tentang hujan yang indah dipublikasikan antara lainPuisi pengajaran dari hujanPuisi sesalPuisi hujanPuisi hujan sampaikan rindukuPuisi hujan mengingatkan pada sahabatPuisi hujan hapuskanlahPuisi hujan semalamPuisi mungkinkahPuisi ironisPuisi aku hanya inginSepuluh puisi tentang hujan dalam bentuk puisi pendek yang indah atau hujan puisi disingkat yang bercerita kata kata hujan dan berbagai kata puisi alam dalam bentuk puisi pendek atau puisi Puisi Pendek Bertema Tentang Hujan yang IndahPuisi merupakan sebuah hasil dari buah pemikiran seseorang serta melalui perasaan yang dielaborasikan ke dalam bentuk karya tulis atau pun lisan dengan menggunakan improvisasi gaya bahasa yang indah dan dapat menyentuh hati bagi pun dengan kumpulan puisi hujan di kesempatan ini, puisi puisi ini melalui eloborasi dari masing masing penulisnya,Bagaimana cerita puisi tentang hujan dalam baitbait puisi hujan yang dipublikasikan blog puisi dan kata ini lebih jelasnya hujan puisi dan kata tentang hujan, dalam bait puisi pendek tentang hujan yang indah. silahkan disimak saja kumpulan puisi hujan berikut Pengajaran Dari HujanPuisi bijak hujan, Oleh Muhammad Khalid bin ZainulHujan yang begitu mesramenyapa alam semestamenyelimutiku dengan kedinginan,membuat aku terfikirtentang nasib orang gelandanganyang tak punya tempat dikurniakan sebuah rumah,walau tak sebesar istana,masih mampu memayungi diridari bayu dan hujan yang harus kusyukuri setiap /2017 526amKota SingaBaca juga Puisi di balik hujan tersimpan air mataPUISI SESALHujan puisi sedih, Oleh Raja SelatanRinai hujan membasahiSapa angin berdiskusiIsi rimba sanubariBergejolak tak ditemuiBergemuruh rasa hatiBimbang menghampiriMenerawang jauh tak bertepiBerkelakar berteman sepiHidup kini tiada berartiPrahara melanda jiwa,sanubariTersisa puingpuing duka menemaniSesal tiada guna tuk ditangisi15817. RSPuisi HujanOleh MyworldsIa datang mengguyur bumi,Membasahi alam mengembalikan sebuah sesuatu yg sungguh sulit untuk sesuatu yg rasanya tak pantas untuk dengan aliran air yg membawa sebuah luka kembali pada menghadirkan kembali semua kepedihan yg pernah indah...Hujan yang biasa membawa pelangi kini justru membawa HUJAN SAMPAIKAN RINDUKUHujan puisi rindu. Oleh Yusup MahadiHujanTeteskan saja airmu untukkudan untuknya disanaTerserah sederas yang kau mauHujanLewat rasa dingin yang terciptaSampaikan rinduku padanyaMungkin tak sebesar duniatapi cukup membuat gelisahAgarSaat nanti kau berhentiPerasa'an ini dapat lebih indahDari warna HUJAN MENGINGATKANKU PADA SAHABATHujan puisi rindu, Oleh Fauziah AsnitaAngin berhembus kencangRintik hujan perlahan turunNamamu terlintas dikepalakuYa itu dirimu sahabatkuYang selalu ada dihatikuUntuk dirimu yang ku kenangNyanyian rindu ingin ku sampaikanIndah kenangan kita saat dahuluBaca juga Puisi tentang hujan dan angin pagiPuisi Hujan Hapuskanlahhujan puisi sedih, Oleh Efhan ardyGelegar petir memecah kesunyian malamKilat menjilʌt pekatnya alamSemua berbaur dalam sapuan badaiDalam derasnya hujan kala itu..Ya.. semua tak menentuSemua seakan membisuSedang benak kelam pada bayang-bayang semuMasa laluDan setengah sadar hati bertanyaHujan kapan kau reda?Hapuslah jejak yang membawa lukaBenamkanlah dia sampai tiada sisa !"Menit-menit terus bergantiHujan pun reda menjelang dinihariAh sadarlah diri sebelum pagiTak semua yang pergi akan kembaliPUISI HUJAN SEMALAMhujan puisi islami, Oleh Efhan ardySemalam hujan datang membasahi semestaBegitu deras...Tanggul-tanggul meluap; patah !Tak mampu menahanHujan belum lagi reda..Lalu datang badaiGemuruh gelombangDan aku ; dalam takutku..Di balik tirai jendela kacaTuhan..Ini pertandaMuBukti kuasaMuBanjir mengikis habisBadai menyapu bersihMampukah kami berpaling...PUISI MUNGKINKAHOleh Subekti YazanHujan baru saja usai tumpahkan cintanyaJadikan senjaku semakin mempesonaLukisan tujuh warna di lengkung cakrawalamenambah indahnya suasanaMomen iniselalu menyimpan misteriterkadang terlenaterkadang tak berdayapada jingganya yang meronapada merdunya nyanyian pipit yang beranjak pulangpada deburan ombak yang menghempas karangpada caranya yang tenangmengakhiri kisah'tuk memetik kenangan indahnamun rinduku tak cukup memadai'tuk kembali ke dalam teduhnya...Baca juga Puisi lukisan hujanPUISI IRONISHujan puisi pendek, Karya Satria Panji ElfalahMengukir dinding batuDiterpa hujan dan terik mentariAgar menjadi tempat meratapi nasib khalayakNamun, ketika selesaiKhatam sudah namanyaYang dipuja hanya dindingnyaTanpa mengalungi pemahatnya dengan sedikit asap tᥱmbʌkauSerang, 15 Oktober AKU HANYA INGINPuisi pendek hujan, Oleh Yusup MahadiKetika raga mampu bertahan dari segala gigilKalbu tetap saja mengepul cʌndu rindu yang menggebuAku hanya inginEmbun menghantarkan segumpal rasa ini pada kemarau yang menanti hujanAku juga inginApapun itu akan tiba dipenghujung dengan penutup yang indahTiada lagi kepura-puraan dalam hiruk pikuk pelaku kehidupanSebab aku tak tahan kumpulan puisi pendek tentang hujan yang indah. Simak/baca juga puisi hujan yang lain yang kami update di blog puisi dan kata bijak. Semoga kesepuluh hujan puisi tentang hujan diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa pada puisi hujan selanjutnya dengan tema yang berbeda. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang telah kami update. Terima kasih sudah berkunjung.Friday March 26, 2021. Kumpulan puisi tentang malam dan rindu, cinta, hujan adalah kata kata puisi rindu terinspirasi suasana malam hari yang indah dan hati yang selalu menyimpan kerinduan karena merindu seseorang sehingga tercipta kata kata tentang malam dan rindu dalam bentuk puisi malam dan rindu. Memang terkadang keadaan di malam hari
Puisi tentang hujan - Peristiwa hujan memang seringkali menjadi sumber inspirasi bagi beberapa orang untuk menciptakan sebuah karya puisi. Sebagai contoh puisi hujan bulan Juni yang diciptakan oleh pujangga atau sastrawan Indonesia yakni Sapardi Djoko Damono, dan pada akhirnya bertransformasi menjadi sebuah novel. Karya itu begitu terkenal dan legendaris bahkan dalam waktu berpuluh-puluh tahun hanya puisi saja, karya sastra lain seperti novel, prosa, sajak banyak kita jumpai dengan tema hujan. Beberapa mengaitkan hujan dengan kenangan ataupun kerinduan seseorang terhadap orang yang dicintainya. Lain halnya dengan hujan yang membawa kesedihan karena menimbulkan bencana. Peristiwa seperti ini dapat kita jumpai dalam karya puisi anak SD. Bagi pembaca yang saat ini mencari contoh puisi tentang hujan singkat, puisi hujan dan rindu, ataupun puisi hujan dan kenangan, admin telah merangkumnya dalam postingan berikut ini. Berikut contohnya Menambah asik pemandanganHujan lagiMusim hujan turun kiniGemericik air seperti musik alamiSeiring terdengar suara katak bernyanyiMelengkapi suasana sepiBernyanyi duhai sang katakBergembiralah bersamaNyanyikan lagu gembiraMenghibur hati yang laraDi Ujung Langit[ Maliq ]Langit di ujung atmosferGelap berkeliaran dimana-manaMarahMenembakkan tetesan airMakhluk hidup takutTertutup anginLangit menembak lebih cepatBanjirBerjam-jamSudahlahLangit menghentikan semua kesalahanLangit mengeluarkan tanda baikIndahSampai begitu senangMendungIni tak sesuai ekspektasiKiranya kulihat senyumAwan kelabu sudah menyelimutKu harapsecepatnya tersudahiHujan[ Tio ]Tetesan air menyerbu bumiMemaksa sang awan menangisSmentara butiran beningTerus menangis di atas tanahPetir tak berbicara banyakHanya angin yang berlariMenerjang awanHujanTak terhenti waktuSeperti rasa yang tertuang Puisi Hujan di Bulan JuniHujan Bulan Juni[ Derry Fadly Aditya ]Tak ada yang lebih tabahDari hujan bulan juniDirahasiakannya rintik rindunyaKepada pohon berbunga ituTak ada yang lebih bijakDari hujan bulan juniDihapusnya jejak-jejak kakinyaYang ragu-ragu di jalan ituTak ada yang lebih arifDari hujan bulan juniDibiarkannya yang tak terucapkanDiserap akar pohon bunga ituDibalik HujanHujan itu hanya penghapus debuBukan rinduMenghilangkan jejak bukan jarakHujan akan tetap samaAir yg jatuh dari langitBukan dari kedua mata Memberi dingin Bukan dari sikapMeberi suaraBukan dari kemarahanRedahnya punBukan suatu kenangan Karna derasnya hanya akan menjadi ancamanAku dan HujanBiar saja hujan datang lagi sore iniKarna aku lebih senang berjalan dalam hujandalam hujan tak ada yang melihat aku menangisDalam hujan aku bebas mengeluarkan airmata tanpa takut ada yang melihatBiarkan kaki ini melangkah meski deras hujan menghalangi pandanganBukankah semua harus d hadapi tak perlu berhenti, jangan menyerah dengan keadaan Untuk apa berhenti....??Cukup aku menangis Biar luka ini hanya aku saja yang tahuAku tak perlu mereka tahuAku belas kasihan merekaSorekuHujan yang membasah di sore kuMengemas isi kenang dan rindukuBasah menyiram air langit turun di senjakuAlir jauh air hujan sudut genangan muara sungai kuUntuk mu rasa yang berlalu sajaKu titipkan bait rindu untukmuLewat derasnya hujan di sore senjakuAku rindu kamuHujan Di Bulan JuniHujan di bulan JuniAda rintik yang mengikis rinduPada dingin yang bekukan kalbuKetika malam menatap senja yang berlaluPada gerimis yang lalu aku berceritaTentang sepotong hati yang engkau bawaSaat dingin mulai bertahtaPada jiwa yang merontaHujan di bulan Juni,Hadirkan pilu di setiap genanganPada sepenggal kisah yang jadi kenanganDua manusia yang saling bertautanPuisi Hujan di Pagi HariHujan Pagi IniTernyata langit pagi ini tak secerah kemarinku ambil gambar ini, untuk mencoret kansedikit keindahanmu namun gagalyang ada hanya rintik hujanyang jatuh menyiram bumi seisinyasudahlah!mungkin memang seharusnyaaku berjalan dalam hujan hinggaOrang tak akan tahu aku tersedu,tenggelam dalam kesedihanorang tak akan mengerti tentang senduyang selalu tersiratwalupun berbalur tawakalaupun kamu bertanya, sampai kapan?aku pun tak tahu akhirnyasudah, sudah biarkan air mata mengalirbiarkan rindu terus menghujambiarkan rasa ini menjadi matiKeindahan Pagi[ Devi Devita ]Setelah semalam hujan turun derasnyaPagi ini kubuka matakuRasa syukur menyelinap dihatiKarena Engkau masih memberikanWaktu untuk tetap berada disiniKubuka jendela kamarkuUdara sejuk mengalirSeperti aliran darah ditubuh iniMemberi semangat baruCericit suara burungMengembang senyumkuBegitu indah pagi iniDedaunan hijau munculDidahan menggantikan Daun tua yg mengeringMemanjakan matakuSering aku berfikir tak bisaLagi melihat keindahan iniSetiap kurasakan kesakitanNamun aku berusahaUntuk tetap semangatAku mau di sisa usia ku iniDiisi dengan kebaikan demi kebaikanSemoga dapat menghapus Dosa- dosa yang laluYa Allah ampuni dirikuBerikan lagi sedikit waktuUntuk bersyukur &mengingat MuDisetiap hela nafaskuIzinkan aku tetap dijalan MuSampai maut menjemput kuCerita Terbawa HujanAku perna meminjam kataDari sebua nuansa hati digerimis pagiHujan turun kelangit sungguh tak terkiraHingga rongga dadaku tersa dinginSeketika ku berjalan menuju pulangNamun langkahku terhembat hujan Dari cerita buku yang kupinjamTak selaras dengan janji yang Selalu ingin dekat dengankuTapi ternyata apa?Kau lupakan segalanyaKau sombongkan hatimu seolah aku yg mrnyakiti hatimu Sebelum kau menghakimi keadaankuKau tanya dirimu sendiriApakau layak kau buat aku dan hatiku Seperti ini Sepenggal Kisah[ Siti Narkhayatun ]Jika mendung tak berarti hujanMengapa kau titipkan pelangi Di sepenggal kisahkuWalau hujan semalamMenghapus kemarau setahunTapi rinduku tak akan sirnaMeski gempa tektonik mengguncang hatikuAtau tsunami menerjang tak akan mampu menghanyutkan namamudi benakkuTetes Hujan[ Endang. S ]Rintik hujan yang gemerincik seakan menjadi nada dalam hati...seraya mengalunkan irama..yang selalu memanggil namamusetiap tetes yang berjatuhan di atas permukaan bumi...menjadi hitungan dalam anganyang tak bisa ku genggam..hanya sepi dan dingin yang kurasakan....kadang curahanmu tak nampaktapi membuat basah di sebagian belahan bumi..begitulah rasa rindu ini yang bersemayam dalam diri.....Puisi Hujan dan RinduKerinduanku[ Fyani ]Gemericik nya hujan menyadarkan lamunan panjangku. Ku teringat akan kebersamaan ku denganmu. Segala rasa gundah menyelimuti hatiku. Apakah kau disana baik-baik saja? Apakah kau disana menemukan seseorang yang baru setelah tidak dengan ku? Ouh puan bisa kah aku kembali menemukan hatiku yang hilang? Hati yang selama bertahun-tahun aku jaga hanya karena aku pikir aku sudah menemukan seseorang yang mampu hidup bersamaku, menjadi tempat berbagi suka dan dukaku. Tapi kenyataan memang semenyakitkan pulang namun bukan untuk kuNamun untuk mengenalkan seseorang yang baru. Ahh hati tetaplah kuat walaupun batinmu telah tersayat-sayat, biarkan masa lalu mu bahagia dengan orang pilihannya itu. Ku yakinkan bahwa setelah tidak denganmu aku juga akan menemukan seseorang yang layak ku sebut sebagai syurgakuHujan dan SemestaRinai hujan deras mengguyur semestaSeiring liukan sang bayu menari riaHingga menggoyangkan puspa jelitaAruni semerbak menghanyutkan rerahsa Runtuh jiwa di sabana cinta Tatkala teringat engkau wahai dayita .. Tak lagi ada Dalam dekapan mesraKu gemakan namamu pada hujanKu pintakan dirimu pada sabdanyaJika memang engkau takdirkuPasti kau akan kembali padakuKerinduanHujan dan RinduHujan sudah berhentiNamun tidak dengan rindukuIa Selalu merambat dalam hatiMeninggalkan rasa tuai simpatiRinduku masih saja merajukTak ingin pergi Meski hujan sudah beranjakMungkin sudah betah di hati ,Hujan sudah berhentiTapi rindu ini masih tetap setiaHujan dan rinduSelalu saja menjadi canduRindu yang Membuai[ ]Rindu Yang MemburaiHujan selalu mewakili rindukuYang tak tersampaikan kepadamuDiam-diam menyusup diantara renyaiMengisyaratkan rasa yang begitu memburaiAduhai rinduMengapa engkau selalu berkecamukSaat karsa hati kian terbelengguTak bisakah engkau pergi dari gundahNamunBiarlah ku titip rindu iniLewat rinai yang mengalir ke hatimuAgar rindu iniTak terlalu dalam mengorek bilurHujan[ Laily ]Titik titik mulai berjatuhanMenghadirkan sejuta kenanganSetiap tetesnya menyejukkanMembawaku dalam lamunanWahai hujan,Apa kau sudah hadir di utara ?Mebasahi hati mereka yang sedang laraApakah kau sudah menjenguk selatan ?Menyiram setiap amarah yang menakutkanApa kau sudah terbagi di timur ?Menyatukan yang berseteru menjadi akurWahai hujan,Temani aku yang duduk sendiriMenanti malam berganti pagiSambil melamunkan sang mentariYang samapai sekarang belum mengertiBahwa aku memiliki artiWalau untuk diriku sendiriPuisi Hujan RomantisBukan TakdirkuGemetar sendi-sendiku..Kala hujan menetes di mataku..Indahnya rindu..Hanya sekilas lalu..Membuai melambungkam anganku..Berharap sua dengan dirimu..Walau pahatan takdir tak mendukungku..Dikau nan jauh di alam bahagiamu..Merangkai kehidupan bukan dengankuHanya rindu yang menemaniku...Tak berani berharap sua dnganmu..Karena adamu bukan takdirku...Hujan di Ujung September[ Bara Asmara ]Masih seperti kemarinHujan kali ini masih menyisakan luka Saat pergimu yang tiada ku duga Tiba tiba saja Masih seperti kemarin Tetap mengalun symponi melankoliMenemani sedih yang tak bertepiMenggores perih hati sanubariMasih seperti kemarin Cinta masih tetap kusimpan Meski kembali mu entah kapan Atau hanya sebuah impian Masih seperti kemarinMasih saja ,,,Masih saja ada lara Masih juga ada luka ,,,Entah kapan sembuh nya Hujan di Akhir NovemberHujan di akhir november...Hujanmu Tak begitu deras...Namun...Rintikmu yg kerap menjadikan hatiku semakin pengap dan sembunyikan derai airmata dan isakku dibalik suara rintikmu...Dalam rintikmu ku berdoa...Ya Allah peluk aku hingga ku mampu Allah balut hatiku dengan pelukMU. Penuhi hatiku dengan Allah jadikanlah hujan terakhir dibulan november menjadi pembawa bahagiakuYa Allah ijinkan ku menggapai bahagiaku meski ku harus tertatih tatih dijalanan yg penuh kerikil...Dalam Hujan[ Djoko Saher ]Dari Perjalanan JauhKusimpan Wajahmu Dalam Samar BayanganMungkinkah Cintaku TerkuburDi Tengah GelombangDi Manakah Pertemuan Itu ?Jika Cinta TerbalasMungkin Sauh TerlepasJika Tiada CintamuBiar Kudekap BayangmuDalam Hujan Yang Belum JugaReda. Malam yang Berhati[ Indra Prasta ]Hujan malam ini bagaikan rintik kehidupanSama halnya dengan hembusan angin malamWalau semilir namun menusuk menembus batas dekapanBegitu pula dinginnya butiran hujan yang berlanjut dalam kelamApa yang kusampaikan ini hanyalah cerita tiada arti Cerita yang juga bukan kisah yang berartiHanya kiasan kuanggap mekaran bunga matahariYang tak pernah malu terlihat tak hanya di mata namun juga di hatiPuisi Tentang Hujan di Malam HariHujan KemaraukhaeratulfadilahKekurangan yang kumiliki Membuat banyak orang menepiKutanya kenapa kau tak pergiJawabmu ingin melengkapiBelum kujelaskan buruk masa laluKau telah ucap sebuah kata kuburKau bilang tempat kita berlabuAda di masa depan yang baruSaat dunia kuanggap tak memberi peluangKau memberi banyak ruangKau bilang tak selalu tentang uangMasih ada waktu untuk terus berjuangSaat aku mulai bangkitSedikit demi sedikit berdiriKau mulai tertatih di tepiTapi kau bilang akan tetap menemaniKau mekar yang Tuhan beri di musim gugurKau hujan yang jatuh di musim kemarauKau sejuk di tengah gersangnya gurun Dan kau jiwa di saat hati tengah sakaratul mautHujan DerasHujan yg deras..Aku melihat dari tepi jendela yg aku buka..Wajahku basah tapi aku lega..Hujan makin deras..Ada hujan yg seketika sanggup menciptakan satu episode dalam hidup..Ada hujan yg mampu menciptakan pertumbuhan yg baru..Pada aroma hujan yg terhidu..Pada titik² air yg menyentuh mukaku..Aku bukan lemah..Karena itu aku melawan..Aku bukan..Aku tidak akan..Menjadi yg bisa dijatuhkan..Menjadi lemah tanpa kekuatan..Menjadi yg diam lalu pasrah. Menjadi lemah..Dalam hujan..Menemukan..Hujan..Kekuatan..Sisa Hujan Semalam[ Retno Galih Wijayanti ]Ada yang tergenang di ujung pagiBukan bening embun yang menata hatiNamun sisa hujan membasah bumiDan mimpi yang menjauh pergi ....Seorang lelaki berlari kencangMengejar matahari yang bersiap jadi penerangSedangkan seorang perempuan tunduk tersipuMengintip matahari dari balik jendela biruSisa hujan semalamMeninggalkan jejak sang lelaki di tanah yang membasahMenyapukan rasa sang perempuan di langit yang mendungDi antara jejak dan rasa, mereka hanya menemukan kenangan Hujan Harapan[ ilusidiri ]Pada warna awanBiru teramu kegelapanWarna hitam membaur dalam anganMendung menggantung mencipta bayanganGerimis adalah titik harapanPada kering rasa di ujung penantianLambat laun menetes air hujanDiwaktu yang Tuhan telah tentukanBumi tergenang pada kerinduanNikmati saja derasnya waktu saat menungguMerangkai dingin tuk musim yang baruSaat langit kembali membiruWarna warni pelangi hiasi rasa yang menyatuDalam untaian untaian doaHujan tak mencipta sebuah bencanaNamun berkah yang akan dibawaSuburkan rasa yang lama kita jagaCerita HujanHujan acapkali meninggalkan genangLayaknya curah dengan kenangTapi tidak kali iniKini aku begitu menikmatiSeperti kanak-kanak yang berlarian di rintiknyaMenyambut bahagia setiap tetesnyaHujan ini cipta selengkung senyum bahagiaBahagia yang serta-merta ingin kubagikan padamu, pada anak-anak yang menungguku pulang penuh sukacitaPuisi Hujan dan DoaHujan Datang [ Mallicha elyzabeth ] Kata langit tadi pagi Aku mau menurunkan hujan kali ini Agar segala debu yang menempel di dedaunan beranjak pergi Sudah cukup lama bunga- bunga yang indah di selimuti daki Kata langit pagi tadi Awan telah aku perintahkan menyimpan air dari bumi Rintik segera aku jatuhkan Agar tanaman pun ikut kegiranganMenikmati hujan yang berjatuhan Sebentar saja ingin kubasuh pertiwi Dan mencuci semua daki- daki Tidak lupa juga tahi si burung kenari Terlalu banyak mengotori Baunya pun tak sedap sekali Hujan bergegas datang Jatuh perlahan membasahi ladang Menyejukkan tanah gersang Membawa suka cita Bersama mekarnya bunga- bunga Penyejuk HarapHujan di akhir septemberRiuh penuhJatuhSambangi tandus Membuat senyum teduhPetani petani pegununganYang gantungkan berjuta anganPada kucur sang hujan Terimakasih tuhan Tlah kau hadir kan Penyejuk harap Tuk menatap lagi masa depanHujan Mengecup Senja[ Heru Billy ]Sudah senja saja Saat hujan menjelmaMenatap jendela lamaSambil mengeja basah sepanjang rintiknya di luruh sentuhan Hanya terasa menyapa malam Secepat cahaya daya hidup Mencari mengecup ruang pasti bilik kejadian menyalaLidah api jelata satu satunya Pembuka pintu kabar kepastianDi antara yang terhanyut Terhempas dan merdeka. Menempuh batas bicara Letupan pencerahan menjadi penyampai diamDatangi doa ke dalam hati Ketenangan menanti tiada kau telah datangSemua merindukanmuSejuk siraman airmuPelepas dahaga semua isi bumiDaun yang berselimut debuKini bersih tersapu olehmuTanah yang berbongkah terbelahKering kerontang tanpa mata airKini wangi tesiram olehmuSambutan gembira bagi merekaYang membutuhkanmuTerima kasih atas keberkahanmuYa Rabb..Aku Ingin Seperti HujanKu ingin seperti hujanmemberikan kehidupanKu ingin seperti matahari selalu menyinari dunia iniKu ingin seperti bintang bintang selalu menemani bulanKu ingin seperti semuttak pernah kenal lelahTapi sementara itu hanya khayalanYang ingin ku ubahmenjadi kenyataan kbhHKL.