Ilustrasi Kisah Nabi, sumber ShutterstockManusia adalah makhluk yang tidak luput dari lupa dan salah. Untuk itu, Allah SWT mengutus para nabi dan rasul untuk menjadi pengingat bagi umat buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tulisan Kemenag 2019195-196, sebuah riwayat dari Ibnu Hibban yang bersumber dari pernyataan Abu Dzar al-Ghifari kepada Rasulullah Muhammad SAW menyebutkan bahwa ada nabi dan 313 rasul yang diutus Allah sendiri merupakan seorang laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk diri sendiri. Sementara itu rasul adalah laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk diri sendiri dan orang nabi serta rasul di antara manusia bukan tanpa alasan, semuanya memiliki tujuan tersendiri. Pengutusan ini dilakukan untuk memenuhi tugas dari Allah Allah Mengutus Para Nabi dan Rasul?Mengutip Jurnal Kebutuhan Manusia Terhadap Dakwah dan Filsafat karya Ashadi Cahyadi 2013 14-15, pada dasarnya tidak semua manusia mampu mempertahankan dan mengikuti fitrah agama. Ketika lahir ke dunia, manusia akan bertemu dengan hal-hal duniawi dan melalaikan janjinya kepada Allah semasa dalam keinginannya tidak terpenuhi, manusia bisa saja mengalami keguncangan jiwa dan mengalami gangguan secara fisik seperti stres, berbuat hal yang jahat, dan itulah, Allah mengutus rasul-Nya sebagai tauladan umat manusia. Rasul bertugas untuk menjelaskan cara hidup yang benar di bumi sesuai dengan fitrah. Aturan ini disampaikan oleh rasul melalui kata lain, Allah SWT mengutus nabi serta rasul untuk menyampaikan wahyu kepada umat Muslim. Wahyu ini bisa berupa suhuf, mushaf, atau risalah kenabian yang Kisah Nabi, sumber Zakat OrIDFungsi Nabi dan RasulMengutip buku Kenabian Nubuwwah dalam Al-Qur'An tulisan Lanjah Pentashihan Mushaf Al-Qur'An 201240-48, ada beberapa fungsi nabi dan rasul menurut Al-Quran, di antaranyaAllah SWT mengutus nabi serta rasul untuk menjadi saksi atas hidup orang-orang beriman dan amalan yang mereka lakukan. Selain itu, nabi dan rasul juga menjadi saksi atas keingkaran orang-orang yang tidak beriman. Allah SWT berfirman"Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul Muhammad kepada kamu, yang menjadi saksi terhadapmu, Sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasul kepada Fir'aun."Seluruh nabi dan juga rasul bertugas untuk memberitakan kabar baik kepada manusia terkait wahyu yang telah diberikan oleh Allah. Selain itu, Allah juga menjamin keselamatan nabi dari gangguan orang kafir dalam menjalani tugas mulia nabi serta rasul berikutnya, yakni mengajak manusia untuk bertaubat dari segala dosa. Nabi dan rasul juga berupaya membimbing dan membantu umat manusia untuk kembali ke jalan yang nabi serta rasul bertugas untuk membacakan ayat-ayat suci yang telah diwahyukan Allah. Sebagai contoh, Nabi Daud membacakan kitab Zabur, Nabi Isa membacakan kitab Injil pada Bani Israil, dan Nabi Musa membacakan kitab Taurat pada Bani Israil.
Seorangustadz beraliran wahabi berfatwa bahwa "orang tua nabi penghuni neraka". Khalid Basalamah berulang kali menyebutkan "ulama hadits". Padahal ulama yang berhak melakukan ijtihad dan istinbat (menetapkan hukum perkara) atau ulama yang berhak untuk menggali hukum dari Al Qur'an dan as Sunnah (Hadits) adalah para fuqaha (ahli
Kaligrafi Muhammad Foto PixabayTak akan ada mahluk yang mampu menyamai kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Berbagai riwayat telah menggambarkan keagungan, kesabaran, serta keteladanan beliau dalam menjalankan tugas Allah sebagai bahasa, keteladanan berasal dari kata teladan yang bermakna sesuatu yang patut ditiru atau baik dicontoh. Dalam Alquran, kata teladan diganti dengan kata uswah, ditambah dengan kata hasanah di belakangnya yang bermakna baik. Maka, dapat diartikan bahwa uswatun hasanah adalah teladan yang buku Pendidikan Karakter Anak Pra Akil Balig Berbasis Alquran oleh Prof. Dr. Darwis Hude, kata uswatun hasanah banyak disebutkan dalam Alquran, di antaranya surat Al-Ahzab ayat 21, Al-Mumtahanah ayat 4, dan An-Nisa Ayat 48. Ayat-ayat tersebut ditujukan kepada Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim sebagai suri tauladan umat Allah menjadikan para rasul sebagai uswatun hasanah. Apa maksudnya? Agar lebih memahaminya, simak penjelasan menjalankan ibadah Sholat Foto ShutterstockArti Uswatun Hasanah Pada RasulPengertian rasul sebagai uswatun hasanah dapat dimaknai sebagai keputusan Allah untuk menjadikan rasul-Nya sebagai suri tauladan bagi umat manusia. Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim sebagai rasul Allah memiliki akhlak yang begitu Hemdi dalam bukunya yang berjudul Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW, menyebutkan bahwa tidak ada yang berhak menuduh Rasulullah melakukan sesuatu Allah telah memberikan jaminan atas kualitas budi pekerti Rasulullah sebagai teladan yang baik. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Ahzab ayat 21 berikutلَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. “Sebagai seorang suami, Rasulullah telah memberi contoh untuk selalu bertindak bijaksana, pemaaf, lapang dada, dan pengampun kepada istrinya. Rasulullah juga mendidik istri dan anaknya dengan penuh kesabaran dan kasih keluarga muslim. Foto ShutterstockBetapa lengkapnya perilaku yang diajarkan Rasulullah, sehingga tidak mengatur sistem ibadah hubungan makhluk dengan Sang Khaliq saja. Rasulullah juga melengkapi dan memperbaharui sistem aturan berumah tangga dan bermasyarakat secara umum. Rumah tangga adalah dasar dari kehidupan masyarakat dan bangsa. Jika keutuhan rumah tangga runtuh, maka rusaklah kehidupan bermasyarakat, dan akhirnya berdampak pada keutuhan serta kesatuan bangsa dan Nabi Ibrahim datang dengan menyerahkan diri, jiwa, dan raganya hanya kepada Allah. Beliau bersedia melaksanakan apa saja yang diperintahkan-Nya dengan penuh kesadaran dan Ibrahim menolak segala sesembahan selain Allah SWT dan mencegah segala bentuk kemusyrikan yang ada di sekitarnya. Nabi Ibrahim juga sabar dalam menunaikan amal sifat inilah, beliau bisa melaksanakan ujian berat berupa ritual penyembelihan anaknya sendiri. Teladan yang dicontohkan Rasulullah dan Nabi Ibrahim inilah yang seharusnya melekat pada diri setiap yang dimaksud dengan uswatun hasanah?Surat apa saja yang menyertakan kata uswatun hasanah di dalamnya?Apa istilah teladan yang diperuntukkan untuk manusia biasa?
Sungguhtelah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi siapa saja yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Akhir dan dia banyak mengingat Allah (TQS al-Ahzab [33]: 21). Ada sebab kuat mengapa Allah SWT. mengutus Rasulullah saw.
Ilustrasi Alquran tentang Nabi Dawud. Allah SWT menyebutkan kisah Nabi Dawud dalam Alquran surat Sad JAKARTA- Perjalanan hidup Nabi Dawud alaihissalam menjadi hikmah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Sebab itu, Alquran mengabadikan kisah Nabi Dawud. Dalam Alquran surat Sad ayat 17 digambarkan bahwa Nabi Dawud adalah nabi yang kuat. اصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُودَ ذَا الْأَيْدِ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ “Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat kepada Tuhan.” Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran PSQ, Ustadz Syahrullah Iskandar, menjelaskan bahwa pada ayat itu Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW bersabar atas cacian dan perkataan orang-orang kafir Quraisy. Allah SWT pun meminta Rasulullah SAW untuk mengingat tentang kisah Nabi Dawud yang dikaruniai kekuatan baik secara fisik maupun kekuasaan. Kendati begitu, Ustadz Syahrullah mengatakan, Nabi Dawud itu adalah manusia yang senantiasa mengembalikan segala urusan kepada Allah SWT serta senang dalam beribadah. Setiap hari, Nabi Dawud menggunakan separuh malamnya untuk beribadah kepada Allah. Dia pun berselang-seling hari melakukan puasa. Nabi Dawud itu salah satu contoh yang sangat diteladani oleh Rasulullah SAW. Maka dalam satu riwayat, nabi mengomentari Nabi Dawud itu kana 'abdal basyar bahwa Nabi Dawud itu manusia yang paling beribadah pada Allah, nilai ibadahnya itu lebih dari manusia lainnya. “Itulah sanjungan Nabi Muhammad kepada Nabi Dawud,” kata Ustadz Syahrullah yang juga anggota komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia MUI dalam kajian tafsir surah Sad ayat 17 dalam kitab al-Qishah fi Alquran al-Karim, tafsir karya Syekh Muhammad Sayyid Tantowi yang diselenggarakan Nasaruddin Umar Office NUO secara virtual, beberapa waktu lalu. Ini menunjukan bagaimana posisi Nabi Dawud yang tinggi dan karunia yang Allah SWT berikan. “Kisah Nabi Dawud ini menginspirasi Nabi Muhammad sehingga menguatkan Nabi menjalankan risalah,” kata dia. sumber Harian Republika
Secarajelas Nabi saw menyebutkan bahwa karena "lailatul-qadar"-lah beliau i'tikaf. Bahkan di masa-masa awal di Madinah ketika beliau belum diberitahu oleh Allah swt kapan lailatul-qadar, beliau sampai beri'tikaf dari awal Ramadlan sampai akhir Ramadlan, sebulan penuh. Lailatul-qadar itu sendiri sebagaimana dinyatakan Allah swt dalam al
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Foto Unsplash/Rumman AminNabi Muhammad SAW adalah nabi yang ke-25 dalam Al-Quran. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk mempercayai bahwa tidak ada rasul lain setelah kematian Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya, mengapa Nabi Muhammad SAW disebut rasul terakhir?Bukan tanpa alasan Allah SWT memilih Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Sehingga, kita dilarang untuk mempercayai bahwa adanya rasul setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, bahkan sampai memiliki cara pandang berbeda dengan di Balik Nabi Muhammad SAW Disebut Rasul TerakhirIlustrasi bukti Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Foto Unsplash/Sohaib Al KharsaNabi Muhammad SAW ditunjuk menjadi rasul terakhir Allah SWT dan mendapatkan Al-Quran yang merupakan kitab sempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Artinya, wahyu yang sudah diterima Nabi Muhammad SAW sudah terputus sejak beliau meninggal Katsir menjelasakan“Ini merupakan nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang terbesar atas umat ini. Allah subhanahu wa ta’ala telah menyempurnakan untuk mereka agama mereka. Sehingga, mereka tidak lagi membutuhkan agama selain agama mereka. Mereka tidak pula membutuhkan nabi selain Nabi mereka. Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta’ala menjadikannya sebagai penutup para nabi. Allah subhanahu wa ta’ala mengutus beliau kepada manusia dan كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ اللَّـهِ وَ خَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًاArtinya “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." QS. Al-Ahzab 40Dikutip dari buku Situs-Situs Dalam Al Qur'an oleh Syahruddin El-Fikri 2010 106, para ahli bahasa memberikan makna terhadap khatama dalam Surat Al-Ahzab ayat 40 dengan Al-Istitsaqu wal man’u yang artinya memastikan dan menolak sesuatu. Sehingga, Al-Quran menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai khatam an-nabiyyin, artinya pasti dan tidak ragu bahwa beliau sebagai nabi terakhir dan menolak orang yang mengaku di kemudian alasan di balik Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir dijelaskan oleh Syekh al-Jazairy dalam Al-Jawahir al-Kalamiyah“Sebenarnya nabi kita Muhammad dikatakan sebagai penutup para nabi itu hanya karena sesungguhnya hikmah terputusnya para nabi itu untuk menyeru umat manusia agar beribadah kepada Allah, menunjukkan mereka ke jalan yang lurus dalam urusan kehidupan duniawi dan ukhrawi, memberi tahu kepada mereka tentang hal-hal yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan mereka, dan memberi tahu keadaan yang pemikiran mereka belum sampai, dan menetapkan dalil yang meyakinkan, serta menghilangkan syubhat-syubhat keserupaan yang tidak itu, umat manusia tidak memerlukan lagi kepada Nabi sesudah Nabi Muhammad, sebab syariatnya telah mencapai batas kesempurnaan. Dan dari alasan inilah, tampak jelas tentang rahasia terutusnya beliau untuk seluruh umat manusia, dan keberadaan beliau sebagai manusia yang paling utama dalam segi fisik serta akhlaknya.”Demikianlah penjelasan singkat mengenai Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Semoga dengan mengetahuinya dapat menambah meneladani beliau sebagai sosok yang sempurna.MZM
JikaAllah SWT bermaksud mengirim nabi lain setelah Muhammad, maka Dia pasti telah membuat fakta itu jelas di dalam Alquran atau memerintahkan Rasul-Nya untuk menyatakan bahwa seorang nabi akan mengikutinya. Tapi, Alquran dengan jelas menegaskan bahwa Tuhan telah menyelesaikan misi ilahi-Nya melalui Nabi. Oleh karena itu, 'kantor kenabian
Ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya nabi terakhir dan bukan rasul terakhir. Namun hadis di bawah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir Rasulullah SAW menegaskan "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". Tirmidzi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik. Banyak alasan yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir dan tidak ada lagi nabi sesudahnya. 1. Surah Al-Ahzab 40. 2. Hadis Nabi yang diriwayatkan Muslim, saat Rasul melaksanakan haji wada' perpisahan. "Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan lahir. Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal Alquran dan sunah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat." 3. Rasulullah SAW menjelaskan "Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku Bukhari, Kitab al-Manaqib. 4. Abu Dawud dan yang lain dalam hadis Thauban At-Thawil, bersabda Nabi Muhammad SAW "Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi setelahku." Masih banyak lagi hadis yang menjelaskan tentang Rasulullah SAW adalah nabi dan rasul terakhir. Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat 40 surah al-Ahzab menyatakan, Isa adalah nabi dan rasul terakhir dari bani Israel. Rasulullah SAW, memiliki berbagai macam julukan dan nama. Diantaranya Ahmad, Muhammad, Musthafa, Thoha, dan lainnya. "Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku. Dengan kata lain, Kiamat adalah satu-satunya yang akan datang sesudahku; dan saya adalah Yang Terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". HR Bukhari dan Muslim, Kitab al-Fada'il. Tanda-tanda kenabian dan kerasulan Muhammad SAW juga diungkapkan Waraqah bin Naufal, saudara sepupu Khadijah RA, Waraqah adalah pemeluk beragama Nasrani. Benar sekali bahwa Waraqah bin Naufal, kakak sepupu Khadijah sebagai orang Kristen, namun Kristen yang masih mengikuti millah Ibrahim yang hanif. Tapi, pengakuan Waraqah tentang kenabian Nabi SAW perlu dilihat dengan kritis. Setelah berbicara tentang sosok Jibril yang datang kepada Nabi SAW di Gua Hira’, Waraqah menyatakan ''Jika itu benar wahai Khadijah, berarti Muhammad adalah 'Nabi umat ini'. Dan aku sudah tahu bahwa dia adalah seorang nabi yang ditunggu-tunggu nabiyyun yuntazhar oleh umat ini. Ini adalah masanya.'' Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, 1988, 1 228. Bahkan, dia menambahkan, ''Seandainya aku ketika itu saat Nabi SAW dimusuhi oleh kaumnya dan dikeluarkan dari Makkah dalam keadaan kuat sehat dan kokoh dan masih hidup, niscaya aku akan menolongmu sekuat tenagaku.'' Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 3 6. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
1 Mengapa Rasulullah saw. menyebutkan bahwa, "Mukmin yang paling banyak mengingat mati dan yang paling baik persediaannya untuk hidup setelah mati adalah mukmin yang paling cerdik." Jelaskan! 2. Sebutkan hal-hal yang sebaiknya segera dilakukan terhadap jenazah yang baru saja meninggal dunia sebelum jenazahnya dimandikan! 3.
JAKARTA - Ketika Nabi Musa bertemu Rasulullah SAW, beliau menangis. Dalam hadits riwayat Sahih Bukhari, عَنْ مَالِكِ بْنِ صَعْصَعَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَبِيٍّ فَأَتَيْنَا عَلَى السَّمَاءِ السَّادِسَةِ قِيلَ مَنْ هَذَا قِيلَ جِبْرِيلُ قِيلَ مَنْ مَعَكَ قِيلَ مُحَمَّدٌ قِيلَ وَقَدْ أُرْسِلَ إِلَيْهِ مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ فَأَتَيْتُ عَلَى مُوسَى فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَرْحَبًا بِكَ مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ فَلَمَّا جَاوَزْتُ بَكَى فَقِيلَ مَا أَبْكَاكَ قَالَ يَا رَبِّ هَذَا الْغُلَامُ الَّذِي بُعِثَ بَعْدِي يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِهِ أَفْضَلُ مِمَّا يَدْخُلُ مِنْ أُمَّتِي Dari Malik bin Sha'sha'ah radliallahu 'anhuma berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda " Kemudian kami naik ke langit keenam lalu ditanyakan; "Siapakah ini". Jibril menjawab; "Jibril". Ditanyakan lagi; "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab; "Muhammad". Ditanyakan lagi; "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab; "Ya". Maka dikatakan; "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang". Kemudian aku menemui Musa 'alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata; "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi". Ketika aku sudah selesai, tiba-tiba dia menangis. Lalu ditanyakan; "Mengapa kamu menangis?". Musa menjawab; "Ya Rabb, anak ini yang diutus setelah aku, ummatnya akan masuk surga dengan kedudukan lebih utama dibanding siapa yang masuk surga dari ummatku". Menukil buku Isra' Mi'raj karya Ibnu Hajar Al Asqalani dan Imam A Suyuthi menjelaskan dalam hadits tersebut Musa menangis karena menyayangkan dan menyesalkan dirinya tidak berhasil memperoleh pahala yang dapat menaikkan derajatnya akibat kelakuan umatnya yang banyak membangkang. Akibat ulah mereka itulah, pahalanya tidak sebanyak pahala Nabi Muhammad. Hal ini karena masing- masing nabi memperoleh pahala sebanyak total pahala setiap pengikutnya. Jadi, pahala pengikut Musa lebih sedikit daripada pahala pengikut Nabi Muhammad meskipun umur pengikut Musa jauh lebih panjang dibandingkan umat ini. Pendapat lain menyebutkan bahwa karena di antara para nabi, Musa adalah nabi yang paling banyak umatnya, juga paling luas isi kitabnya dan paling lengkap hukum- hukumnya. Hanya Nabi Muhammad saja yang dapat menandinginya. Terkait itu Musa berangan-angan agar dirinya memperoleh kenikmatan yang sama seperti yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad. Musa tidak mengharapkan berbagai kenikmatan itu hilang dari beliau. Dia tetap menginginkan Rasulullah lebih sukses dalam dakwahnya daripada yang pernah dialaminya. Oleh karena itu, dia menasihati Rasulullah tentang shalat dengan cara menasihati dan mengasihani umat Nabi Muhammmad agar tidak meninggalkan shalat, seperti yang dilakukan oleh Ratna Ajeng Tejomukti BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Eeaz6Y. vo244v5rq0.pages.dev/367vo244v5rq0.pages.dev/268vo244v5rq0.pages.dev/333vo244v5rq0.pages.dev/267vo244v5rq0.pages.dev/26vo244v5rq0.pages.dev/250vo244v5rq0.pages.dev/458vo244v5rq0.pages.dev/306
mengapa rasulullah saw menyebutkan bahwa