MengapaRasulullah saw. menyebutkan bahwa, "Mukmin yang paling banyak mengingat mati dan yang pal Para kebanyakan dari sekolah menerapkan kegiatan belajar kirim di rumah atau daring. Tugas-tugas yang akan dikerjakan teman-teman di rumah hati akan semakin menumpuk jika teman-teman lalai dalam mengerjakan tugas sendiri di rumah . Mengapa Rasulullah Saw Menyebutkan Bahwa – Mengapa Rasulullah Saw Menyebutkan Bahwa “Sebaik-baik Perkataan Adalah Kitab Allah dan Sebaik-baik Petunjuk Adalah Petunjuk Nabi Muhammad Saw” Rasulullah saw telah menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad saw. Pernyataan ini mencerminkan betapa tingginya pengakuan Rasulullah saw terhadap kemuliaan dan kebenaran Al-Quran. Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan. Al-Quran mengajarkan kita tentang kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tata cara hidup yang benar. Al-Quran juga mengandung beberapa tuntunan yang berfungsi sebagai panduan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupannya. Di antaranya adalah menghormati orang lain, menghormati hak-hak mereka, menjaga kestabilan sosial, menghormati hukum dan undang-undang, serta menghormati agama lain. Al-Quran bahkan mengajarkan tentang bagaimana umat Islam harus menjalani kehidupannya di dunia ini dengan mencari ridho Allah. Selain itu, Rasulullah saw juga menyebutkan bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad saw. Ini adalah pernyataan yang sangat penting karena Rasulullah saw adalah contoh terbaik bagi umat manusia. Beliau adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana umat Islam harus menjalani kehidupannya. Beliau adalah contoh yang sempurna dalam menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan sosial. Karena itu, Rasulullah saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad saw. Itu berarti bahwa untuk memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat Islam, kita harus membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw. Ini akan memastikan bahwa umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Mengapa Rasulullah Saw Menyebutkan 1. Rasulullah saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu 2. Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan, seperti kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan tata cara hidup yang 3. Selain itu, sebaik-baik petunjuk juga adalah petunjuk Nabi Muhammad 4. Rasulullah saw adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana umat Islam harus menjalani kehidupannya dengan menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan 5. Umat Islam harus membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw untuk memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat 6. Membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw akan memastikan bahwa umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Penjelasan Lengkap Mengapa Rasulullah Saw Menyebutkan Bahwa 1. Rasulullah saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu Al-Quran. Rasulullah Saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu Al-Quran. Ini adalah satu konsep penting yang harus dipahami oleh semua orang yang mengikuti agama Islam. Konsep ini juga berlaku untuk semua orang yang memiliki keyakinan dalam agama lain. Al-Quran adalah wahyu Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril. Al-Quran adalah sumber utama hukum, nilai, dan ajaran Islam. Ini adalah kitab suci yang mengandung nilai-nilai spiritual, moral, dan etis yang dapat memberikan petunjuk kepada orang yang mengikuti ajaran Islam. Selain itu, Al-Quran adalah satu-satunya sumber kesucian dan kebenaran yang tidak dapat dipungkiri. Ini adalah sumber yang tidak akan pernah menyesatkan dan memberikan petunjuk kepada orang yang tulus dalam beribadah. Al-Quran mengandung berbagai informasi tentang prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang harus diikuti oleh orang yang mengikuti agama Islam. Berdasarkan ajaran Al-Quran, Rasulullah Saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu Al-Quran. Ajaran ini menekankan pentingnya berpegang teguh pada Al-Quran sebagai sumber panduan dalam kehidupan. Semua orang yang mengikuti agama Islam harus menghormati Al-Quran dan mengikuti ajarannya. Konsep ini juga penting untuk semua orang yang memiliki keyakinan dalam agama lain. Ajaran Al-Quran menekankan pentingnya menghormati semua agama dan menghormati kepercayaan orang lain. Selain itu, Al-Quran juga menganjurkan kita untuk menjaga kesucian dan kebenaran dengan menghormati nilai-nilai yang dianut oleh agama lain. Oleh karena itu, Rasulullah Saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu Al-Quran. Ini adalah konsep penting yang menekankan pentingnya mengikuti ajaran Al-Quran dan menghormati semua nilai dan ajaran yang dianut oleh semua agama. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kesucian dan kebenaran akan terpelihara. 2. Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan, seperti kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan tata cara hidup yang benar. Rasulullah Saw menyebutkan bahwa Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan, seperti kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan tata cara hidup yang benar. Sebagai salah satu kitab suci terbesar di dunia, Al-Quran adalah sumber informasi yang menyeluruh, yang mencakup segala hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia, mulai dari ajaran agama hingga tata cara hidup yang baik. Al-Quran mengajarkan kesucian moral, yang merupakan dasar dari ajaran agama Islam. Kesucian moral berarti bahwa seorang harus bertindak sesuai dengan akhlak yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Nilai-nilai etika yang terkandung dalam Al-Quran juga sangat penting bagi umat Islam. Hal ini dimaksudkan untuk membantu manusia menjadi manusia yang lebih baik dan bermoral. Nilai-nilai etika ini meliputi kejujuran, keadilan, kemampuan untuk menghormati orang lain, dan lain sebagainya. Hukum-hukum yang tercantum dalam Al-Quran juga sangat penting. Hukum-hukum ini bertujuan untuk menjamin bahwa umat Islam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama. Ini termasuk hukum tentang ibadah, hukum tentang tata cara berperilaku, dan lain-lain. Hukum-hukum ini sangat penting bagi umat Islam karena mereka berperan sebagai pengingat bahwa mereka harus selalu berpegang teguh pada ajaran agama. Tata cara hidup yang benar juga diajarkan dalam Al-Quran. Tata cara hidup ini berfokus pada cara berbicara, berpikir, dan bertindak yang benar. Ini mencakup menghormati orang lain, menghormati hak-hak mereka, dan memilih perbuatan yang bersih. Hal ini sangat penting bagi umat Islam karena mereka harus berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik dan bermoral. Kesimpulannya, Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan, seperti kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan tata cara hidup yang benar. Hal ini dimaksudkan untuk membantu umat Islam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama. Dengan demikian, Al-Quran dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat menyeluruh mengenai kehidupan manusia. 3. Selain itu, sebaik-baik petunjuk juga adalah petunjuk Nabi Muhammad saw. Rasulullah saw telah menyebutkan bahwa selain petunjuk yang terbaik, petunjuk Nabi Muhammad saw juga sangat baik. Petunjuk ini telah berada di sisi manusia sejak abad ke-7, ketika Nabi Muhammad saw telah menerima wahyu dari Allah. Petunjuk ini telah berkembang dan menjadi cukup kuat sebagai petunjuk bagi umat manusia sepanjang sejarah. Petunjuk Nabi Muhammad saw ini membantu umat manusia untuk menghadapi berbagai masalah moral, spiritual, dan sosial yang dihadapi saat ini. Petunjuk ini mencakup semua aspek kehidupan manusia, mulai dari masalah-masalah umum seperti menjaga kesehatan, menjaga kehormatan, dan menghormati hak asasi manusia, hingga masalah-masalah lebih spesifik seperti kewajiban untuk beribadah, berzakat, dan menjalankan ibadah haji. Oleh karena itu, petunjuk Nabi Muhammad saw adalah petunjuk terbaik yang bisa digunakan oleh umat manusia untuk mengikuti ajaran agama. Petunjuk ini telah terbukti ampuh dalam menangani masalah-masalah moral, spiritual, dan sosial di masa lalu dan masa kini. Petunjuk ini juga memungkinkan umat manusia untuk hidup bahagia dan sejahtera, karena petunjuk ini menekankan pentingnya membangun hubungan yang baik dengan sesama, memelihara ketertiban dan kedamaian, dan menjalankan perintah yang diberikan oleh Allah. Karena itu, petunjuk Nabi Muhammad saw adalah petunjuk yang sangat berharga bagi umat manusia. Petunjuk ini mendorong umat manusia untuk hidup secara bertanggung jawab dan menghormati hak asasi manusia. Petunjuk ini juga menekankan pentingnya memelihara hubungan baik dengan sesama dan melaksanakan perintah Allah. Dengan demikian, petunjuk Nabi Muhammad saw adalah petunjuk terbaik yang dapat diikuti oleh umat manusia untuk hidup dalam kesejahteraan dan bahagia. 4. Rasulullah saw adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana umat Islam harus menjalani kehidupannya dengan menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan sosial. Rasulullah Saw adalah contoh yang sempurna bagi umat Islam karena ia menjalankan hidupnya dengan menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan sosial. Sebagai Nabi besar dan utusan Allah, Rasulullah Saw mendidik umat Islam untuk menghormati hukum dan undang-undang yang berlaku di masyarakat. Sebagai contoh, ia mengajarkan kepada umat Islam untuk mematuhi undang-undang yang berlaku di Madinah ketika mereka pindah ke kota itu. Selain itu, Rasulullah Saw mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati hak-hak setiap orang. Ia mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati hak-hak yang diberikan oleh peraturan dan undang-undang, termasuk hak untuk berbicara, mengutarakan pendapat, dan memilih. Selain itu, Rasulullah Saw juga mengajarkan kepada umat Islam untuk memperlakukan setiap orang dengan adil dan tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan warna kulit, gender, agama, ataupun etnis. Hal ini merupakan bagian penting dalam menjaga keharmonisan sosial. Rasulullah Saw juga mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati peraturan dan undang-undang dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, beliau mengajarkan kepada umat Islam untuk tidak melanggar hukum, menjaga keamanan dan ketertiban, dan menghormati pemerintah yang berkuasa. Ia juga mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati hak-hak seseorang. Sebagai contoh, ia mengajarkan kepada umat Islam untuk berlaku adil dan menghormati hak-hak orang lain, termasuk hak untuk berbicara dan mengutarakan pendapat. Ia juga mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati orang lain, memperlakukan mereka dengan hormat dan tidak menyakiti mereka. Kesimpulannya, Rasulullah Saw adalah contoh sempurna bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan dengan menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan sosial. Beliau mengajarkan kepada umat Islam untuk mematuhi hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak orang lain, dan berlaku adil terhadap semua orang. Dengan mengikuti contoh Rasulullah Saw, umat Islam dapat menjalani hidup yang lebih baik dan menjaga keharmonisan sosial yang baik. Umat Islam diperintahkan oleh Allah SWT untuk membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw adalah pembawa risalah Allah SWT. Dengan demikian, setiap umat Islam harus membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuknya untuk memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat Islam. Ini adalah sebuah perintah yang sangat penting yang diberikan oleh Rasulullah saw. Karena dalam Al-Quran terdapat banyak petunjuk yang dibutuhkan oleh umat Islam untuk menjalankan kehidupan yang sesuai dengan agama. Al-Quran berisi petunjuk tentang makanan yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan, tentang cara berbicara dan bertindak dengan baik, tentang bagaimana berhubungan dengan sesama manusia, dan masih banyak lagi petunjuk lainnya. Selain itu, Al-Quran juga mengandung sejumlah kisah yang berfungsi sebagai motivasi dan contoh bagi umat Islam. Kisah-kisah ini bisa menginspirasi umat Islam untuk menjadi orang yang lebih baik. Kita juga dapat melihat bagaimana Rasulullah saw menjalankan kehidupan beragama dengan baik dan menjadi contoh untuk umat Islam. Dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam bisa mengikuti jejak beliau dan menjadi orang yang lebih baik. Ketika umat Islam membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, mereka juga akan memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat Islam. Hak-hak ini termasuk hak untuk mendapatkan perlindungan dari kejahatan, hak untuk mendapatkan keadilan, dan hak untuk hidup dengan damai. Sementara kewajiban umat Islam adalah untuk menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, menghormati hak-hak orang lain, dan hidup dalam kesatuan. Dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam juga akan dapat mencapai kesempurnaan dan kesucian. Dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam akan memahami bahwa semua tindakan yang mereka lakukan harus sesuai dengan aturan agama dan tidak boleh melanggar aturan yang telah Allah tetapkan. Dengan demikian, umat Islam akan menjadi orang yang lebih baik dan bermoral. Oleh karena itu, umat Islam harus membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw untuk memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat Islam. Dengan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw dan menjalankan perintah Allah SWT, umat Islam dapat mencapai kesempurnaan dan kesucian dalam kehidupan beragama. 6. Membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw akan memastikan bahwa umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Rasulullah Saw adalah seorang yang dihormati sebagai Nabi dan Rasul Allah dan menjadi sosok yang menjadi teladan bagi umat Muslim. Beliau menyebutkan bahwa membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw akan memastikan bahwa umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Mengapa Rasulullah Saw menyebutkan hal tersebut? Pertama, Al-Quran adalah kitab suci bagi umat Islam dan berisi petunjuk Allah yang diturunkan untuk menuntun manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Al-Quran menyebutkan bahwa Allah telah memberikan manusia petunjuk yang tepat agar mereka dapat mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam dapat memastikan bahwa mereka berada di jalan yang benar. Kedua, Nabi Muhammad saw adalah seorang yang dihormati dan diutus sebagai pembawa dari wahyu Allah. Beliau adalah teladan yang sempurna bagi umat Islam. Dengan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam akan dapat menjalankan ibadah dengan benar dan memastikan bahwa mereka selalu berada di jalan yang benar. Ketiga, melalui membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam akan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Dengan mengikuti petunjuk Al-Quran dan Nabi Muhammad saw, umat Islam akan dapat melakukan kebaikan di dunia dan mendapatkan balasan yang baik di akhirat. Oleh karena itu, Rasulullah Saw menyebutkan bahwa dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Rasulullah Saw menyebutkan hal ini sebagai bentuk peringatan agar umat Islam selalu ingat akan kewajiban mereka untuk mengikuti petunjuk Allah dan menjalankan ibadah dengan benar. Dengan demikian, umat Islam dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Dalambuku berjudul Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, Martin Lings mengungkapkan, Nabi SAW sudah mengetahui bahwa Yastrib adalah lahan subur di antara dua jalur batu-batu hitam yang beliau lihat dalam mimpinya.Beliau juga tahu bahwa tibalah waktunya untuk hijrah. Sementara itu, Dr Ahzami Samiun Jazuli dalam bukunya mengenai Hijrah dalam Pandangan Al-Quran menuliskan, Imam

Kewajiban taat kepada Rasulullah SAW ditegaskan dalam bertuliskan Muhammad SAW JAKARTA – Allah SWT memerintahkan makhluk-Nya agar taat kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Imam Syafi'i dalam kitabnya Ar-Risalah menjelaskan bahwa hukum yang disampaikan Rasulullah sama dengan hukum Allah, orang yang menaati Rasulullah sama dengan menaati Allah. Imam Syafi'i mengutip sejumlah ayat Alquran yang menguatkan kewajiban menaati Rasulullah SAW sebagai inti ajaran agama, di antaranya sebagai berikut 1. إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا “Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Rasulullah sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya, niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.” QS Al-Fath ayat 10. 2. فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا “Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. QS An Nisa ayat 65 3. مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ “Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah.” QS An Nisa ayat 80. Imam Syafi'i menjelaskan, dalam ayat-ayat Alquran tersebut Allah memberi tahu manusia bahwa diajaknya mereka kepada Rasulullah yang akan memutuskan perkara di antara mereka. Itu merupakan ajakan kepada hukum Allah, karena yang memutuskan perkara di antara mereka adalah Rasulullah. Apabila mereka menerima hukum Rasulullah maka mereka menerima hukum Allah. Allah juga memberitahu mereka bahwa hukum Rasulullah sama dengan hukum Allah, karena Allah yang menetapkan hukum Rasulullah. Allah memberi tahu bahwa Allah melindungi Rasulullah dan memberinya taufik, hidayah, dan kepatuhan terhadap perintah-Nya. Allah menetapkan kewajiban kepada makhluk-Nya untuk taat kepada Rasul-Nya. Kemudian memberitahu makhluk-Nya bahwa taat kepada Rasulullah berarti taat kepada Allah. Allah juga memberitahu makhluk-Nya bahwa Allah mewajibkan Rasul-Nya untuk mengikuti perintah-Nya. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

Salahsatu alasan mengapa Nabi Muhammad diperjalankan pada malam hari saat Isra, yaitu untuk memperlihatkan kepada Nabi tanda-tanda kebesaran Allah. Foto/Ist. Sudah menjadi tradisi setiap tanggal 27 Rajab umat Islam memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam (SAW). Peristiwa agung ini diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai
Ilustrasi Kisah Nabi, sumber ShutterstockManusia adalah makhluk yang tidak luput dari lupa dan salah. Untuk itu, Allah SWT mengutus para nabi dan rasul untuk menjadi pengingat bagi umat buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tulisan Kemenag 2019195-196, sebuah riwayat dari Ibnu Hibban yang bersumber dari pernyataan Abu Dzar al-Ghifari kepada Rasulullah Muhammad SAW menyebutkan bahwa ada nabi dan 313 rasul yang diutus Allah sendiri merupakan seorang laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk diri sendiri. Sementara itu rasul adalah laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk diri sendiri dan orang nabi serta rasul di antara manusia bukan tanpa alasan, semuanya memiliki tujuan tersendiri. Pengutusan ini dilakukan untuk memenuhi tugas dari Allah Allah Mengutus Para Nabi dan Rasul?Mengutip Jurnal Kebutuhan Manusia Terhadap Dakwah dan Filsafat karya Ashadi Cahyadi 2013 14-15, pada dasarnya tidak semua manusia mampu mempertahankan dan mengikuti fitrah agama. Ketika lahir ke dunia, manusia akan bertemu dengan hal-hal duniawi dan melalaikan janjinya kepada Allah semasa dalam keinginannya tidak terpenuhi, manusia bisa saja mengalami keguncangan jiwa dan mengalami gangguan secara fisik seperti stres, berbuat hal yang jahat, dan itulah, Allah mengutus rasul-Nya sebagai tauladan umat manusia. Rasul bertugas untuk menjelaskan cara hidup yang benar di bumi sesuai dengan fitrah. Aturan ini disampaikan oleh rasul melalui kata lain, Allah SWT mengutus nabi serta rasul untuk menyampaikan wahyu kepada umat Muslim. Wahyu ini bisa berupa suhuf, mushaf, atau risalah kenabian yang Kisah Nabi, sumber Zakat OrIDFungsi Nabi dan RasulMengutip buku Kenabian Nubuwwah dalam Al-Qur'An tulisan Lanjah Pentashihan Mushaf Al-Qur'An 201240-48, ada beberapa fungsi nabi dan rasul menurut Al-Quran, di antaranyaAllah SWT mengutus nabi serta rasul untuk menjadi saksi atas hidup orang-orang beriman dan amalan yang mereka lakukan. Selain itu, nabi dan rasul juga menjadi saksi atas keingkaran orang-orang yang tidak beriman. Allah SWT berfirman"Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul Muhammad kepada kamu, yang menjadi saksi terhadapmu, Sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasul kepada Fir'aun."Seluruh nabi dan juga rasul bertugas untuk memberitakan kabar baik kepada manusia terkait wahyu yang telah diberikan oleh Allah. Selain itu, Allah juga menjamin keselamatan nabi dari gangguan orang kafir dalam menjalani tugas mulia nabi serta rasul berikutnya, yakni mengajak manusia untuk bertaubat dari segala dosa. Nabi dan rasul juga berupaya membimbing dan membantu umat manusia untuk kembali ke jalan yang nabi serta rasul bertugas untuk membacakan ayat-ayat suci yang telah diwahyukan Allah. Sebagai contoh, Nabi Daud membacakan kitab Zabur, Nabi Isa membacakan kitab Injil pada Bani Israil, dan Nabi Musa membacakan kitab Taurat pada Bani Israil.
Seorangustadz beraliran wahabi berfatwa bahwa "orang tua nabi penghuni neraka". Khalid Basalamah berulang kali menyebutkan "ulama hadits". Padahal ulama yang berhak melakukan ijtihad dan istinbat (menetapkan hukum perkara) atau ulama yang berhak untuk menggali hukum dari Al Qur'an dan as Sunnah (Hadits) adalah para fuqaha (ahli
Kaligrafi Muhammad Foto PixabayTak akan ada mahluk yang mampu menyamai kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Berbagai riwayat telah menggambarkan keagungan, kesabaran, serta keteladanan beliau dalam menjalankan tugas Allah sebagai bahasa, keteladanan berasal dari kata teladan yang bermakna sesuatu yang patut ditiru atau baik dicontoh. Dalam Alquran, kata teladan diganti dengan kata uswah, ditambah dengan kata hasanah di belakangnya yang bermakna baik. Maka, dapat diartikan bahwa uswatun hasanah adalah teladan yang buku Pendidikan Karakter Anak Pra Akil Balig Berbasis Alquran oleh Prof. Dr. Darwis Hude, kata uswatun hasanah banyak disebutkan dalam Alquran, di antaranya surat Al-Ahzab ayat 21, Al-Mumtahanah ayat 4, dan An-Nisa Ayat 48. Ayat-ayat tersebut ditujukan kepada Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim sebagai suri tauladan umat Allah menjadikan para rasul sebagai uswatun hasanah. Apa maksudnya? Agar lebih memahaminya, simak penjelasan menjalankan ibadah Sholat Foto ShutterstockArti Uswatun Hasanah Pada RasulPengertian rasul sebagai uswatun hasanah dapat dimaknai sebagai keputusan Allah untuk menjadikan rasul-Nya sebagai suri tauladan bagi umat manusia. Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim sebagai rasul Allah memiliki akhlak yang begitu Hemdi dalam bukunya yang berjudul Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW, menyebutkan bahwa tidak ada yang berhak menuduh Rasulullah melakukan sesuatu Allah telah memberikan jaminan atas kualitas budi pekerti Rasulullah sebagai teladan yang baik. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Ahzab ayat 21 berikutلَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. “Sebagai seorang suami, Rasulullah telah memberi contoh untuk selalu bertindak bijaksana, pemaaf, lapang dada, dan pengampun kepada istrinya. Rasulullah juga mendidik istri dan anaknya dengan penuh kesabaran dan kasih keluarga muslim. Foto ShutterstockBetapa lengkapnya perilaku yang diajarkan Rasulullah, sehingga tidak mengatur sistem ibadah hubungan makhluk dengan Sang Khaliq saja. Rasulullah juga melengkapi dan memperbaharui sistem aturan berumah tangga dan bermasyarakat secara umum. Rumah tangga adalah dasar dari kehidupan masyarakat dan bangsa. Jika keutuhan rumah tangga runtuh, maka rusaklah kehidupan bermasyarakat, dan akhirnya berdampak pada keutuhan serta kesatuan bangsa dan Nabi Ibrahim datang dengan menyerahkan diri, jiwa, dan raganya hanya kepada Allah. Beliau bersedia melaksanakan apa saja yang diperintahkan-Nya dengan penuh kesadaran dan Ibrahim menolak segala sesembahan selain Allah SWT dan mencegah segala bentuk kemusyrikan yang ada di sekitarnya. Nabi Ibrahim juga sabar dalam menunaikan amal sifat inilah, beliau bisa melaksanakan ujian berat berupa ritual penyembelihan anaknya sendiri. Teladan yang dicontohkan Rasulullah dan Nabi Ibrahim inilah yang seharusnya melekat pada diri setiap yang dimaksud dengan uswatun hasanah?Surat apa saja yang menyertakan kata uswatun hasanah di dalamnya?Apa istilah teladan yang diperuntukkan untuk manusia biasa? Sungguhtelah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi siapa saja yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Akhir dan dia banyak mengingat Allah (TQS al-Ahzab [33]: 21). Ada sebab kuat mengapa Allah SWT. mengutus Rasulullah saw.

Ilustrasi Alquran tentang Nabi Dawud. Allah SWT menyebutkan kisah Nabi Dawud dalam Alquran surat Sad JAKARTA- Perjalanan hidup Nabi Dawud alaihissalam menjadi hikmah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Sebab itu, Alquran mengabadikan kisah Nabi Dawud. Dalam Alquran surat Sad ayat 17 digambarkan bahwa Nabi Dawud adalah nabi yang kuat. اصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُودَ ذَا الْأَيْدِ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ “Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat kepada Tuhan.” Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran PSQ, Ustadz Syahrullah Iskandar, menjelaskan bahwa pada ayat itu Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW bersabar atas cacian dan perkataan orang-orang kafir Quraisy. Allah SWT pun meminta Rasulullah SAW untuk mengingat tentang kisah Nabi Dawud yang dikaruniai kekuatan baik secara fisik maupun kekuasaan. Kendati begitu, Ustadz Syahrullah mengatakan, Nabi Dawud itu adalah manusia yang senantiasa mengembalikan segala urusan kepada Allah SWT serta senang dalam beribadah. Setiap hari, Nabi Dawud menggunakan separuh malamnya untuk beribadah kepada Allah. Dia pun berselang-seling hari melakukan puasa. Nabi Dawud itu salah satu contoh yang sangat diteladani oleh Rasulullah SAW. Maka dalam satu riwayat, nabi mengomentari Nabi Dawud itu kana 'abdal basyar bahwa Nabi Dawud itu manusia yang paling beribadah pada Allah, nilai ibadahnya itu lebih dari manusia lainnya. “Itulah sanjungan Nabi Muhammad kepada Nabi Dawud,” kata Ustadz Syahrullah yang juga anggota komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia MUI dalam kajian tafsir surah Sad ayat 17 dalam kitab al-Qishah fi Alquran al-Karim, tafsir karya Syekh Muhammad Sayyid Tantowi yang diselenggarakan Nasaruddin Umar Office NUO secara virtual, beberapa waktu lalu. Ini menunjukan bagaimana posisi Nabi Dawud yang tinggi dan karunia yang Allah SWT berikan. “Kisah Nabi Dawud ini menginspirasi Nabi Muhammad sehingga menguatkan Nabi menjalankan risalah,” kata dia. sumber Harian Republika

Secarajelas Nabi saw menyebutkan bahwa karena "lailatul-qadar"-lah beliau i'tikaf. Bahkan di masa-masa awal di Madinah ketika beliau belum diberitahu oleh Allah swt kapan lailatul-qadar, beliau sampai beri'tikaf dari awal Ramadlan sampai akhir Ramadlan, sebulan penuh. Lailatul-qadar itu sendiri sebagaimana dinyatakan Allah swt dalam al
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Foto Unsplash/Rumman AminNabi Muhammad SAW adalah nabi yang ke-25 dalam Al-Quran. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk mempercayai bahwa tidak ada rasul lain setelah kematian Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya, mengapa Nabi Muhammad SAW disebut rasul terakhir?Bukan tanpa alasan Allah SWT memilih Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Sehingga, kita dilarang untuk mempercayai bahwa adanya rasul setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, bahkan sampai memiliki cara pandang berbeda dengan di Balik Nabi Muhammad SAW Disebut Rasul TerakhirIlustrasi bukti Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Foto Unsplash/Sohaib Al KharsaNabi Muhammad SAW ditunjuk menjadi rasul terakhir Allah SWT dan mendapatkan Al-Quran yang merupakan kitab sempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Artinya, wahyu yang sudah diterima Nabi Muhammad SAW sudah terputus sejak beliau meninggal Katsir menjelasakan“Ini merupakan nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang terbesar atas umat ini. Allah subhanahu wa ta’ala telah menyempurnakan untuk mereka agama mereka. Sehingga, mereka tidak lagi membutuhkan agama selain agama mereka. Mereka tidak pula membutuhkan nabi selain Nabi mereka. Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta’ala menjadikannya sebagai penutup para nabi. Allah subhanahu wa ta’ala mengutus beliau kepada manusia dan كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ اللَّـهِ وَ خَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًاArtinya “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." QS. Al-Ahzab 40Dikutip dari buku Situs-Situs Dalam Al Qur'an oleh Syahruddin El-Fikri 2010 106, para ahli bahasa memberikan makna terhadap khatama dalam Surat Al-Ahzab ayat 40 dengan Al-Istitsaqu wal man’u yang artinya memastikan dan menolak sesuatu. Sehingga, Al-Quran menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai khatam an-nabiyyin, artinya pasti dan tidak ragu bahwa beliau sebagai nabi terakhir dan menolak orang yang mengaku di kemudian alasan di balik Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir dijelaskan oleh Syekh al-Jazairy dalam Al-Jawahir al-Kalamiyah“Sebenarnya nabi kita Muhammad dikatakan sebagai penutup para nabi itu hanya karena sesungguhnya hikmah terputusnya para nabi itu untuk menyeru umat manusia agar beribadah kepada Allah, menunjukkan mereka ke jalan yang lurus dalam urusan kehidupan duniawi dan ukhrawi, memberi tahu kepada mereka tentang hal-hal yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan mereka, dan memberi tahu keadaan yang pemikiran mereka belum sampai, dan menetapkan dalil yang meyakinkan, serta menghilangkan syubhat-syubhat keserupaan yang tidak itu, umat manusia tidak memerlukan lagi kepada Nabi sesudah Nabi Muhammad, sebab syariatnya telah mencapai batas kesempurnaan. Dan dari alasan inilah, tampak jelas tentang rahasia terutusnya beliau untuk seluruh umat manusia, dan keberadaan beliau sebagai manusia yang paling utama dalam segi fisik serta akhlaknya.”Demikianlah penjelasan singkat mengenai Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Semoga dengan mengetahuinya dapat menambah meneladani beliau sebagai sosok yang sempurna.MZM
JikaAllah SWT bermaksud mengirim nabi lain setelah Muhammad, maka Dia pasti telah membuat fakta itu jelas di dalam Alquran atau memerintahkan Rasul-Nya untuk menyatakan bahwa seorang nabi akan mengikutinya. Tapi, Alquran dengan jelas menegaskan bahwa Tuhan telah menyelesaikan misi ilahi-Nya melalui Nabi. Oleh karena itu, 'kantor kenabian
Ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya nabi terakhir dan bukan rasul terakhir. Namun hadis di bawah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir Rasulullah SAW menegaskan "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". Tirmidzi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik. Banyak alasan yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir dan tidak ada lagi nabi sesudahnya. 1. Surah Al-Ahzab 40. 2. Hadis Nabi yang diriwayatkan Muslim, saat Rasul melaksanakan haji wada' perpisahan. "Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan lahir. Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal Alquran dan sunah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat." 3. Rasulullah SAW menjelaskan "Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku Bukhari, Kitab al-Manaqib. 4. Abu Dawud dan yang lain dalam hadis Thauban At-Thawil, bersabda Nabi Muhammad SAW "Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi setelahku." Masih banyak lagi hadis yang menjelaskan tentang Rasulullah SAW adalah nabi dan rasul terakhir. Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat 40 surah al-Ahzab menyatakan, Isa adalah nabi dan rasul terakhir dari bani Israel. Rasulullah SAW, memiliki berbagai macam julukan dan nama. Diantaranya Ahmad, Muhammad, Musthafa, Thoha, dan lainnya. "Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku. Dengan kata lain, Kiamat adalah satu-satunya yang akan datang sesudahku; dan saya adalah Yang Terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". HR Bukhari dan Muslim, Kitab al-Fada'il. Tanda-tanda kenabian dan kerasulan Muhammad SAW juga diungkapkan Waraqah bin Naufal, saudara sepupu Khadijah RA, Waraqah adalah pemeluk beragama Nasrani. Benar sekali bahwa Waraqah bin Naufal, kakak sepupu Khadijah sebagai orang Kristen, namun Kristen yang masih mengikuti millah Ibrahim yang hanif. Tapi, pengakuan Waraqah tentang kenabian Nabi SAW perlu dilihat dengan kritis. Setelah berbicara tentang sosok Jibril yang datang kepada Nabi SAW di Gua Hira’, Waraqah menyatakan ''Jika itu benar wahai Khadijah, berarti Muhammad adalah 'Nabi umat ini'. Dan aku sudah tahu bahwa dia adalah seorang nabi yang ditunggu-tunggu nabiyyun yuntazhar oleh umat ini. Ini adalah masanya.'' Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, 1988, 1 228. Bahkan, dia menambahkan, ''Seandainya aku ketika itu saat Nabi SAW dimusuhi oleh kaumnya dan dikeluarkan dari Makkah dalam keadaan kuat sehat dan kokoh dan masih hidup, niscaya aku akan menolongmu sekuat tenagaku.'' Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 3 6. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
1 Mengapa Rasulullah saw. menyebutkan bahwa, "Mukmin yang paling banyak mengingat mati dan yang paling baik persediaannya untuk hidup setelah mati adalah mukmin yang paling cerdik." Jelaskan! 2. Sebutkan hal-hal yang sebaiknya segera dilakukan terhadap jenazah yang baru saja meninggal dunia sebelum jenazahnya dimandikan! 3.
JAKARTA - Ketika Nabi Musa bertemu Rasulullah SAW, beliau menangis. Dalam hadits riwayat Sahih Bukhari, عَنْ مَالِكِ بْنِ صَعْصَعَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَبِيٍّ فَأَتَيْنَا عَلَى السَّمَاءِ السَّادِسَةِ قِيلَ مَنْ هَذَا قِيلَ جِبْرِيلُ قِيلَ مَنْ مَعَكَ قِيلَ مُحَمَّدٌ قِيلَ وَقَدْ أُرْسِلَ إِلَيْهِ مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ فَأَتَيْتُ عَلَى مُوسَى فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَرْحَبًا بِكَ مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ فَلَمَّا جَاوَزْتُ بَكَى فَقِيلَ مَا أَبْكَاكَ قَالَ يَا رَبِّ هَذَا الْغُلَامُ الَّذِي بُعِثَ بَعْدِي يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِهِ أَفْضَلُ مِمَّا يَدْخُلُ مِنْ أُمَّتِي Dari Malik bin Sha'sha'ah radliallahu 'anhuma berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda " Kemudian kami naik ke langit keenam lalu ditanyakan; "Siapakah ini". Jibril menjawab; "Jibril". Ditanyakan lagi; "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab; "Muhammad". Ditanyakan lagi; "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab; "Ya". Maka dikatakan; "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang". Kemudian aku menemui Musa 'alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata; "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi". Ketika aku sudah selesai, tiba-tiba dia menangis. Lalu ditanyakan; "Mengapa kamu menangis?". Musa menjawab; "Ya Rabb, anak ini yang diutus setelah aku, ummatnya akan masuk surga dengan kedudukan lebih utama dibanding siapa yang masuk surga dari ummatku". Menukil buku Isra' Mi'raj karya Ibnu Hajar Al Asqalani dan Imam A Suyuthi menjelaskan dalam hadits tersebut Musa menangis karena menyayangkan dan menyesalkan dirinya tidak berhasil memperoleh pahala yang dapat menaikkan derajatnya akibat kelakuan umatnya yang banyak membangkang. Akibat ulah mereka itulah, pahalanya tidak sebanyak pahala Nabi Muhammad. Hal ini karena masing- masing nabi memperoleh pahala sebanyak total pahala setiap pengikutnya. Jadi, pahala pengikut Musa lebih sedikit daripada pahala pengikut Nabi Muhammad meskipun umur pengikut Musa jauh lebih panjang dibandingkan umat ini. Pendapat lain menyebutkan bahwa karena di antara para nabi, Musa adalah nabi yang paling banyak umatnya, juga paling luas isi kitabnya dan paling lengkap hukum- hukumnya. Hanya Nabi Muhammad saja yang dapat menandinginya. Terkait itu Musa berangan-angan agar dirinya memperoleh kenikmatan yang sama seperti yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad. Musa tidak mengharapkan berbagai kenikmatan itu hilang dari beliau. Dia tetap menginginkan Rasulullah lebih sukses dalam dakwahnya daripada yang pernah dialaminya. Oleh karena itu, dia menasihati Rasulullah tentang shalat dengan cara menasihati dan mengasihani umat Nabi Muhammmad agar tidak meninggalkan shalat, seperti yang dilakukan oleh Ratna Ajeng Tejomukti BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Eeaz6Y.
  • vo244v5rq0.pages.dev/367
  • vo244v5rq0.pages.dev/268
  • vo244v5rq0.pages.dev/333
  • vo244v5rq0.pages.dev/267
  • vo244v5rq0.pages.dev/26
  • vo244v5rq0.pages.dev/250
  • vo244v5rq0.pages.dev/458
  • vo244v5rq0.pages.dev/306
  • mengapa rasulullah saw menyebutkan bahwa